KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO PT Vale Indonesia Tbk (
INCO), Febriany Eddy menjelaskan praktik pertambangan dan proyek smelter rendah karbon yang sedang digarap Vale di Indonesia pada forum internasional Hannover Messe di Jerman. Febriany menegaskan, sebagai salah satu pioner industri pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, Vale Indonesia konsisten menerapkan prinsip pertambangan berkelanjutan di Indonesia. Saat ini Vale Indonesia mengoperasikan pabrik nikel RKEF di Sorowako dengan intensitas karbon terendah di Indonesia, karena didukung oleh tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 365 megawatt yang dibangun dan dioperasikan oleh INCO sendiri. Proses peleburan seluruhnya menggunakan sumber energi terbarukan.
Baca Juga: Prospek Vale Indonesia (INCO) Masih Positif, Simak Rekomendasi Sahamnya Selain melakukan reklamasi progresif di dalam areal tambang, Vale Indonesia juga melakukan program reforestasi di luar areal konsesi dengan luasan saat ini telah mencapai sekitar 250% lebih besar dari luas lahan yang pernah dibuka oleh Vale untuk operasi tambang. Salah satu contoh lain dari komitmen berkelanjutan Vale Indonesia adalah investasi untuk Pendidikan. Pihaknya melalui yayasannya menjalankan taman kanak-kanak hingga akademi Teknik, dengan lulusan sekitar 2.500 pelajar tiap tahunnya. Perseroan juga membina kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk dengan mendukung program studi Teknik Metalurgi di Universitas Hasanuddin baru-baru ini. “Tidak hanya terfokus pada pengembangan akademis, kami juga menekankan pentingnya praktik berkelanjutan dalam setiap aspek kehidupan kita, hal ini guna mendidik generasi muda untuk membangun Indonesia yang berkelanjutan,”kata Febriany dikutip dalam keterangan resmi, Jumat (21/4). Dia mengaku bangga karena Vale memberikan prioritas bagi anak bangsa untuk berkontribusi sebagai talenta perusahaan. Saat ini Vale Indonesia memiliki sekitar 3.000 pekerja di mana 99,7% merupakan Warga Negara Indonesia. Di hadapan forum yang dihadiri para pemimpin negara maupun pemimpin bisnis berskala global ini, Febriany menekankan pentingnya investasi jangka panjang, berkelanjutan, dan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Pada kesempatan tersebut, Febriany juga mengapresiasi dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rencana ekspansi bisnis Vale di tiga provinsi di Indonesia dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp 130 triliun. Pada gelaran Hannover Messe tahun ini, Indonesia menjadi Official Partner Country. Dengan mengusung tema “Making Indonesia 4.0”, Indonesia membuka
booth di lokasi acara, di fasilitas eksebisi bernama Messegelände Hannover, di kota Hannover, Jerman. Pada sesi pembukaan yang berlangsung 17 April 2023, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia merasa terhormat menjadi negara pertama di ASEAN yang dipilih sebagai negara mitra resmi pada pameran industri dan teknologi terbesar di dunia tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .