KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menawarkan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas MRT secara gratis melalui program uji coba publik ini. Kehadiran angkutan massal yang menyandang sebutan resmi Ratangga ini sudah lama ditunggu-tunggu warga ibu kota. Oleh karena itu, kesempatan menjajal Ratangga pun disambut baik warga masyarakat. Saban hari, warga tampak antusias menikmati pengalaman naik MRT. Cindy, salah satu penumpang uji coba publik Ratangga, mengaku sengaja mendaftar untuk menjajal dan merasakan fasilitas angkutan publik ini secara langsung. "Nyaman, enak, mudah-mudahan bisa dipertahankan kedepannya," katanya pada KONTAN, Kamis (14/2).
Perempuan yang menjajal menumpang Ratangga bersama seorang cucu ini mengambil rute dari stasiun Fatmawati menuju Bundaran HI. Cindy ketemu dengan KONTAN pada Kamis (14/2) siang, pekan lalu, di dalam salah satu gerbong yang dia tumpangi. Ya, tak mau ketinggalan, KONTAN sengaja turut icip-icip naik Ratangga bersama warga. Kereta yang ditumpangi KONTAN berangkat dari Stasiun Senayan menuju Bundaran HI. Sampai di stasiun Bundaran HI, tim KONTAN melanjutkan perjalanan ke Stasiun Lebak Bulus dengan menumpangi gerbong MRT yang sama. Untuk menempuh perjalanan dari ujung ke ujung lintasan MRT tersebut, KONTAN hanya butuh waktu 30 menit. Gerbong Ratangga tidak jauh berbeda dengan model gerbong Kereta Rel Listrik (KRL). Pintu gerbongnya otomatis terbuka saat MRT tiba dan langsung tertutup saat kereta hendak berangkat. Oh, iya, MRT hanya hanya berhenti sekitar satu menit di setiap stasiun. Setiap gerbong MRT terdapat sekitar 50 unit kursi penumpang yang di sisi kanan dan kiri gerbong. Di bagian atas terpasang puluhan gantungan tali untuk pegangan penumpang yang berdiri. Tertempel banyak stiker imbauan agar penumpang memberikan tempat duduk bagi penumpang ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas. Menumpang Ratangga cukup nyaman karena gerbong bersih, udara sejuk ber-AC, dan goncangan dalam gerbong tidak begitu terasa. Namun, suara agak bising terdengar ketika kereta berjalan akibat gesekan roda kereta dan rel. Bunyi rem yang mendecit juga kentara setiapkan kali kereta mengurangi kecepatan. Stasiun bersih dan nyaman Tak jauh berbeda dengan suasana stasiun KRL Jabodetabek, setiap stasiun MRTdijaga oleh para petugas keamanan. Dari area pintu masuk stasiun sampai tempat tunggu MRT, tampak para petugas berseragam. Para penumpang yang jeli juga akan menemukan cukup banyak kamera CCTV terpasang di sudut-sudut plafon stasiun. Stasiun MRT juga didesain secara modern. Portal-portal dengan layar untuk menyentuhkan tiket, berjejer terpasang menuju ruang tunggu. Ketika KONTAN menjajal naik Ratangga, alat ini belum dioperasikan. Setiap penumpang cukup menunjukkan bar kode kepada petugas untuk dipindai. Area lobi stasiun beberapa ruangan masih dalam tahap finishing. Sebagian ruangan berstiker sebuah merek restoran cepat saji. Tidak ada tempat duduk bagi pengunjung di area lobi. Kursi hanya ada di area tunggu kereta, jumlahnya pun terbatas. Tidak perlu takut salah memilih jalur MRT karena banyak pentunjuk yang tergantung di dalam stasiun. Banyak petugas yang berjaga untuk menunjukkan arah ruang tunggu. Oh, iya, untuk keluar-masuk stasiun serta menuju ruang tunggu setiap stasiun MRT dilengkapi tangga berjalan, ekskalator, dan lift khusus penyandang disabilitas.
Tentu saja, setiap stasiun dilengkapi fasilitas toilet bagi laki-laki maupun perempuan, berikut closet duduk serta wastafel untuk mencuci tangan. Sejauh pengamatan KONTAN, toilet-toilet tersebut dalam kondisi bersih, tak ada air menggenang di lantai maupun tisu berceceran. Para petugas stasiun bersikap ramah kepada setiap pengunjung, suka menyapa dan menyunggingkan senyum manis. Uji coba publik MRT ini dibuka sejak tanggal 12 Maret sampai 24 Maret 2019. Jika ingin menjajal moda transportasi yang sedang
hype di Jakarta ini, silakan Anda mendaftar di laman MRT Jakarta (www.jakartamrt.co.id) paling lambat sehari sebelum tanggal keberangkatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati