KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaku kerap mendapatkan ancaman selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Ancaman itu biasanya dilayangkan melalui SMS di ponsel pribadinya. Menghadapi hal tersebut, Arief mengaku tak ambil pusing. Ancaman tersebut, bagi Arief, adalah respons yang lumrah terjadi. "Iya ada (ancaman), tapi kan biasa saja. Ada orang yang kecewa, marah, kan tinggal bagaimana kita merespons itu," kata Arief saat dihubungi, Kamis (13/6). "Apakah kita baca saja sambil tersenyum atau kita baca sambil marah-marah lalu balas komentarnya itu kan tergantung kita sendiri. Kalau saya kan menghadapi yang seperti itu biasa saja," lanjut dia. Arief yakin ancaman tersebut tidak hanya terjadi terhadap penyelenggara pemilu 2019, melainkan penyelenggara-penyelenggara sebelumnya. Akan tetapi, karena saat ini media sosial lebih masif, maka munculnya ancaman menjadi lebih tinggi. Ancaman itu datang setiap harinya, bukan hanya ratusan, tetapi ribuan.
Cerita Ketua KPU yang terima ribuan ancaman
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaku kerap mendapatkan ancaman selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Ancaman itu biasanya dilayangkan melalui SMS di ponsel pribadinya. Menghadapi hal tersebut, Arief mengaku tak ambil pusing. Ancaman tersebut, bagi Arief, adalah respons yang lumrah terjadi. "Iya ada (ancaman), tapi kan biasa saja. Ada orang yang kecewa, marah, kan tinggal bagaimana kita merespons itu," kata Arief saat dihubungi, Kamis (13/6). "Apakah kita baca saja sambil tersenyum atau kita baca sambil marah-marah lalu balas komentarnya itu kan tergantung kita sendiri. Kalau saya kan menghadapi yang seperti itu biasa saja," lanjut dia. Arief yakin ancaman tersebut tidak hanya terjadi terhadap penyelenggara pemilu 2019, melainkan penyelenggara-penyelenggara sebelumnya. Akan tetapi, karena saat ini media sosial lebih masif, maka munculnya ancaman menjadi lebih tinggi. Ancaman itu datang setiap harinya, bukan hanya ratusan, tetapi ribuan.