Cerita sedih driver GO-JEK yang merugi saat listrik padam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitra transportasi online alias ojek online GO-JEK merugi saat mati listrik melanda Jakarta dan sekitarnya, Minggu (4/8).  

Para ojek online (ojol) mengandalkan sinyal provider serta jaringan internet untuk mendapatkan konsumen. Selama mati listrik sinyal provider tidak stabil dan mati. Dampaknya, jaringan internet jadi tidak stabil.  

Pralingga, mitra GO-JEK mengatakan tidak mendapatkan penumpang sejak siang karena tidak ada sinyal. Setelah listrik kembali menyala sekitar pukul 20.30 wib dia baru mendapatkan penumpang.

"Total kemarin saya hanya dapat dua penumpang saja," katanya. Padahal rata-rata jumlah penumpangnya sekitar 20-25 per hari.

Baca Juga: Yuk, intip siapa-siapa saja pemegang saham dari Gojek

Andi Soleh seorang ojek online juga mengalami nasib yang sama. Dia sama sekali tidak mendapatkan pelanggan dari siang hingga malam hari. Karena, sinyal providernya yang digunakannya mati.

"Saya jadi nganggur, biasanya bisa dapat 15 pelanggan, kemarin tidak dapat sama sekali," katanya.  

Andi bercerita bila tidak semua ojek online menganggur. Karena, beberapa teman ojek online-nya berhasil mendapatkan pelanggan.

"Karena sinyalnya tidak stabil jadi loading orderannya lama," jelasnya.

Namun, ada juga temannya yang dapat melihat order masuk tapi tidak dapat diterima.

Baca Juga: Pemesanan layanan Gojek di beberapa area terkendala

Kristy Nelwan, VP Corporate Communication GO-JEK mengatakan selama mati listrik aplikasi GO-JEK tetap beroperasi seperti biasa.

Tapi, mati listrik berdampak pada jaringan provider yang membuat kualitas layanan internet tidak stabil. Hal tersebut membuat kendala pemesanan layanan GO-JEK di beberapa area. Sayangnya, Kristy enggan mengungkapkan prosentase jumlah kendala pemesanan layanan tersebut.

   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie