Cerita Wamen BUMN soal pendapatan Telkom yang dinilai stagnan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menceritakan pengeluaran bulanannya lebih banyak untuk membayar layanan aplikasi berbayar Spotify hingga iCloud, daripada layanan Telkom. Ia menyebutkan, perkembangan zaman mendorong terjadinya disrupsi model bisnis. 

Oleh karenanya, ia menekankan pentingnya transformasi perusahaan untuk mengantisipasi kerugian yang disebabkan oleh disrupsi. 

Baca Juga: Menguntungkan Telekomunikasi Indonesia (TLKM), bisnis data jadi prioritas tahun ini

"Yang selalu saya tanyakan (ke perusahaan negara), apakah mereka sudah siap menghadapi perubahan, atau bahasa saya infleksi peradaban yang mengubah industri mereka," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/2). 

Mantan Direktur Utama PT Inalum itu bahkan menyinggung pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia yang tumbuh cenderung stagnan. Sementara itu, pada saat yang bersamaan anggaran belanja modal perusahaan atau capex terus tumbuh. 

"Telkom Indonesia, perusahaan besar profit di atas Rp 20 triliun, tapi revenue-nya flattening, EBITDA margin decreasing (menurun), capex-nya untuk 3G, 4G, 5G, 6G increasing (melonjak)," ujarnya. 

Pria yang juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri itu bahkan mengakui bahwa ia mengeluarkan uang yang lebih besar untuk aplikasi yang membutuhkan jaringan Telkom ketimbang untuk Telkom sendiri. 

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) mengalokasikan capex Rp 2 triliun tahun ini

Berdasarkan pengakuannya, ia mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 juta setiap bulannya untuk menggunakan layanan Telkom. Sementara itu, pria yang akrab disapa BGS itu itu bisa merogoh kocek hingga Rp 3 juta per bulan untuk menikmati aplikasi-aplikasi berbayar seperti Spotify. 

Editor: Tendi Mahadi