KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyongsong tahun 2018, instrumen berbasis saham diprediksi masih menjadi favorit. Namun, investor tetap harus cermat menentukan komposisi portofolio investasi demi mendapatkan imbal hasil maksimal. Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Katarina Setiawan mengatakan, secara matematis instrumen saham masih unggul. Terlebih jika melihat return yang didapat. Ini mengacu pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dihitung bisa tumbuh hingga ke level 6.800-7.000 pada tahun mendatang. Keperkasaan IHSG datang lantaran masih dinaungi sejumlah sentimen positif. Salah satunya adalah membaiknya perekonomian global. Ini terlihat dari proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang optimistis ekonomi dunia bisa tumbuh hingga 3,7% tahun depan.
Cermat memilih portofolio investasi di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyongsong tahun 2018, instrumen berbasis saham diprediksi masih menjadi favorit. Namun, investor tetap harus cermat menentukan komposisi portofolio investasi demi mendapatkan imbal hasil maksimal. Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Katarina Setiawan mengatakan, secara matematis instrumen saham masih unggul. Terlebih jika melihat return yang didapat. Ini mengacu pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dihitung bisa tumbuh hingga ke level 6.800-7.000 pada tahun mendatang. Keperkasaan IHSG datang lantaran masih dinaungi sejumlah sentimen positif. Salah satunya adalah membaiknya perekonomian global. Ini terlihat dari proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang optimistis ekonomi dunia bisa tumbuh hingga 3,7% tahun depan.