KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Logam Mulia Aneka Tambang (Antam) pada tanggal 7 Maret mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 per gram, dari harga sebelumnya yaitu Rp 1,033 juta per gram menjadi Rp 1,032 juta per gram. Meskipun mengalami penurunan, harga emas ini masih tinggi dibandingkan dengan harga sepekan sebelumnya yang sempat mencapai Rp 1,012 juta per gram pada tanggal 26 Februari. Menurut Chief Analyst DCFX Futures, Lukman Leong, kenaikan harga emas Antam ini disebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS akhir-akhir ini, di mana harga emas juga naik signifikan sejak mendekati level psikologis US$ 1.800 pada akhir Februari.
Harga emas sendiri ditentukan oleh kurs Rupiah dan harga emas internasional. Lukman memprediksi nilai tukar Rupiah masih akan berkonsolidasi di level Rp 15.000 an dalam waktu dekat, sedangkan harga emas diperkirakan masih akan menguat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Diproyeksi Terus Naik Hingga Akhir Tahun 2023 "Selain itu, kenaikan harga emas Antam juga dipengaruhi oleh permintaan fisik oleh bank sentral, terutama dari China yang diyakini masih akan terus mendukung harga emas," ujarnya, Selasa (7/3). Di samping itu, kebijakan suku bunga the Fed juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas. Ekspektasi terhadap suku bunga terminal the Fed yang lebih tinggi akhir-akhir ini sempat menekan harga emas. Namun, menurut Lukman, investor dapat melihat peluang untuk melakukan
bargain hunting ketika harga emas terkoreksi cukup besar dari US$ 1.960 hingga mendekati level psikologis US$ 1.800. Lukman memprediksi dalam jangka pendek, harga emas diperkirakan akan berada di kisaran US$ 1.850 - US$ 1.950 dan berpotensi menuju US$ 2.050 - US$ 2.150 pada akhir tahun. Sementara itu, harga emas Antam diperkirakan akan mencapai harga Rp 1,2 juta - Rp 1,25 juta per gram, dengan harga
buyback diprediksi berada di level Rp 1,1 juta - Rp 1,15 juta per gram.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (7/3) Turun Rp 1.000 per gram, Pembeli Sepekan Tekor 9,88% Di sisi lain, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, melihat bahwa kenaikan harga emas Antam ini disebabkan oleh pelemahan nilai tukar Rupiah. Ia menjelaskan bahwa saat nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan, harga emas semakin mahal.
Selain itu, kenaikan harga emas Antam juga dipengaruhi oleh faktor geopolitik di Asia yang mengindikasikan adanya kemungkinan besar Tiongkok melakukan penyerangan terhadap Taiwan. Informasi ini turut meningkatkan harga emas. Para investor juga menunggu pertemuan bank sentral Amerika Serikat yang diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps. Kenaikan suku bunga akan membuat Dolar menguat dan Rupiah melemah, sehingga pelemahan nilai tukar Rupiah. Dengan itu, Ibrahim memprediksi harga emas logam mulia antam kedepannya akan menyentuh harga Rp 1 Juta - Rp 1,065 juta dengan harga buyback Rp 990.000. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli