Cermati Faktor Penyebab Mulai Merosotnya Harga Batubara



KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Harga batubara mengalami tekanan akhir-akhir ini. Berdasarkan data barchart.com, harga kontrak berjangka batubara di bursa ICE Newcastle dengan volume terbanyak (Mei 2023) berada di level US$ 236 per ton pada penutupan Rabu (25/1).

Dalam sehari, harga batubara tersebut turun 11,86%. Hal ini membawa harganya merosot sebesar 15,53% dalam lima hari perdagangan terakhir.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penurunan harga batubara pada tahun ini sebenarnya memang telah diantisipasi pelaku pasar. Namun, penurunan terjadi lebih cepat dari perkiraan.


Baca Juga: Semakin Gencar Melakukan Ekspansi Bisnis, Saham Indika Energy (INDY) Layak Dikoleksi

Tekanan harga ini, salah satunya terjadi karena China mengizinkan kembali impor batubara dari Australia. Musim dingin yang ternyata lebih hangat, terutama di Eropa dan Amerika Serikat juga mengurangi ekspektasi terhadap kenaikan permintaan batubara.

"Laporan terakhir Australian Energy Market Operator yang menunjukkan peningkatan lebih cepat pada penggunaan energi terbarukan turut memberikan sentimen negatif bagi harga batubara," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/1).

Lukman melihat, prospek harga batubara pada sisa tahun 2023 cenderung negatif. Hal ini seiring dengan perekonomian global yang berpotensi melambat bahkan resesi sehingga diprediksi bakal menekan permintaan komoditas ini.

Baca Juga: Kementerian ESDM Evaluasi Harga Batubara Acuan (HBA), Ini Alasannya

"Untuk sepanjang tahun ini, saya perkirakan harga batubara akan berkisar di antara US$ 200-US$ 250 per ton," ucap Lukman.

Sentimen negatif berasal dari potensi perlambatan ekonomi global dan tren penggunaan energi terbarukan yang meningkat pesat. Sementara itu, sentimen positif berasal dari pembukaan kembali ekonomi China secara luas.

Aktivitas ekonomi China yang bergairah akan meningkatkan permintaan batubara, mengingat negara tersebut merupakan konsumen terbesar batubara secara global. Menurut Lukman, pembukaan kembali ekonomi di China idealnya bisa menaikkan harga batubara sebesar 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli