KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 44,27 poin atau 0,66% ke 6.758,79 pada akhir perdagangan Jumat (27/10). Namun dalam sepekan IHSG melemah 1,32% periode 23-27 Oktober 2023. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, sentimen penggerak IHSG pekan ini masih datang dari global. Yaitu karena kenaikan
yield obligasi AS yang menembus level di atas 5%, akibat dari rilis data ekonomi AS yang masih cukup solid. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut, Jumat kemarin IHSG diperkirakan mengalami
technical rebound dimana hal tersebut sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang cenderung menguat, namun di sisi lain, secara global belum ada sentimen pendorong IHSG yang cukup kuat karena masih cenderung negatif.
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Optimitis Tren Pertumbuhan Berlanjut Hingga Akhir Tahun Untuk pergerakan IHSG Senin, diperkirakan IHSG berpeluang menguat terbatas dengan
support 6.700 dan
resistance 6.829. “Kami perkirakan, sentimen Senin depan masih akan dipengaruhi oleh kondisi geopolitik di Timur Tengah, kemudian dari pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap USD dan juga investor masih mencermati akan pergerakan
yield UST 10y yang masih bergerak cukup tinggi.” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/10). Untuk rekomendasi saham secara teknikal dapat dicermati PT Energi Mega Persada Tbk (
ENRG) dengan target harga Rp 260 - Rp 280, Agung Podomoro Land Tbk (
APLN) dengan target harga Rp 156 - Rp 162 dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (
WIIM) Rp 3.880 - Rp 3.950.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, berdasarkan analisa secara teknikal, ia melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.700 – 6.795.
Baca Juga: Menebak Arah IHSG di Tengah Pelemahan Rupiah dan Rilis Laporan Keuangan "Namun sentimen geopolitik berpotensi membuat pasar terkoreksi, Hati hati dan cermati” kata Nico kepada Kontan.co.id, Minggu (29/10). Untuk rekomendasi saham, ia menyarankan investor untuk memperhatikan Mayora Indah Tbk (
MYOR) dengan target harga Rp 2.710, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (
TBIG) dengan target harga Rp 2.120 dan Gajah Tunggal (
GJTL) dengan target harga Rp 860. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli