KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan per Agustus 2021 dilaporkan tumbuh sebesar 1,16% secara
year on year (yoy) dan meningkat 1,91% dibandingkan akhir tahun lalu atau secara
year to date (ytd). Pada bulan Juli 2021, kredit perbankan hanya tumbuh sebesar 0,5%. Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan meyakini, data bulanan perbankan yang solid akan bermuara pada kinerja yang memuaskan di kuartal ketiga 2021, didukung oleh
net interest margin (NIM) yang tangguh dan
cost of credit yang relatif membaik. Ciptadana Sekuritas mempertahankan rating
overweight di sektor perbankan dengan pilihan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) bersama dengan PT Bank Jago Tbk (
ARTO) di sektor bank digital.
Baca Juga: IHSG turun 0,86% pada Selasa (5/10) meski net buy asing mencapai Rp 1,58 triliun “Kami menyukai BBNI karena valuasinya yang menarik seiring dengan perbaikan fundamental yang ditandai dengan
coverage kerugian pinjaman (
loan loss) yang lebih tebal, serta basis permodalan yang lebih tebal,” kata Erni. Ciptadana Sekuritas merekomendasikan
buy saham BBNI dengan target harga Rp 6.900 per saham dan
buy saham ARTO dengan target harga Rp 22.500 per saham. Ciptadana juga menyematkan rekomendasi
buy untuk saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) dengan target harga Rp 35.100 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) dengan target harga Rp 4.850 per saham, PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) dengan target harga Rp 7.150 per saham. Juga untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN) dengan target harga Rp 2.150 per saham, PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) dengan target harga Rp 1.330 per saham, dan PT BTPN Syariah Tbk (
BTPS) dengan target harga Rp 3.910 per saham.
Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat ke Rp 14.260 per dolar AS pada Selasa (5/10) Kepala Riset RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, saham perbankan yang rata-rata masih minus sejak awal tahun terbebani oleh kekhawatiran gelombang baru infeksi Covid-19 yang akan memadamkan pemulihan moderat yang terjadi di semester pertama 2021. Namun, tingginya minat investor terhadap sektor bank digital dan saham
e-commerce diyakini juga berdampak pada kinerja harga saham. BMRI dan BBRI menjadi pilihan teratas (
top picks) RHB Sekuritas untuk perbankan
big four. BMRI dinilai atraktif karena valuasinya yang relatif lebih menarik. Proyeksi laba bersih BMRI menunjukkan bahwa
return on equity (ROE) akan pulih ke level sebelum Covid-19 pada tahun 2022 yang akan lebih tinggi dari
peers-nya.
Dividend yield BMRI sekitar 5% juga merupakan yang tertinggi di antara bank-bank berkapitalisasi besar. Andrey merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp 8.200 per saham.
Baca Juga: Window Dressing, Asing Berburu Blue Chip Sementara itu, BBRI dinilai atraktif seiring pertumbuhan kreditnya yang sehat, dengan proyeksi pertumbuhan tahun ini di level 6%-7%. BBRI memiliki nasabah utama di segmen mikro yang tidak terkena dampak material dari pandemi.
Andrey merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp 4.790 per saham. Rekomendasi
buy juga disematkan untuk saham BBCA dengan target harga Rp 38.000 dan BBNI dengan target harga Rp 7.883 per saham. Sementara untuk perbankan dengan modal kecil-menengah, saham BNGA dan BTPS menjadi
top picks dengan target harga masing-masing Rp 1.200 per saham dan Rp 3.500 per saham.
Baca Juga: Ditutup melemah 0,86%, ini katalis yang jadi pemberat pergerakan IHSG pada hari ini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati