KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara
year to date (ytd), indeks LQ45 berhasil memberikan pertumbuhan kinerja sebesar 8,20%. Realisasi kinerja itu lebih besar dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 7,65% ytd. Baru-baru ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengocok ulang komposisi saham dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2022-Januari 2023. Tiga saham
blue chip baru dalam indeks LQ45 adalah PT Bank Jago Tbk (
ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS), dan PT Indika Energy Tbk (
INDY).
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, menilai, tiga saham yang baru bergabung dalam jajaran indek LQ45 mempunyai prospek bisnis yang bagus, mengingat suku bunga Bank Indonesia kemungkinan besar dinaikkan di akhir tahun ini. Dari sisi perbankan umum dan syariah, kenaikan suku bunga menjadi katalis positif untuk BRIS dan ARTO.
Baca Juga: Penghuni LQ45 dan IDX30 Berganti, Begini Prospek Saham INDY, HRUM, ITMG dan ARTO Dari sektor batubara, kebutuhan energi yang kian besar di luar negeri juga menjadi sentimen positif yang kuat untuk INDY. Secara keseluruhan, kinerja saham-saham indeks LQ45 juga terdorong oleh sentimen positif yang berasal dari tingginya produk domestik bruto (PDB) Indonesia walaupun situasi ekonomi global sedang sangat tidak menentu.
Di lain sisi, katalis negatif untuk saham-saham di indeks paling likuid ini berasal dari trend kenaikan inflasi di hampir setiap negara yang menambah kekhawatiran investor. Meski begitu, William memandang saham-saham indeks LQ45 menarik untuk jangka panjang. Hingga awal tahun depan, ia memperkirakan masih ada peluang kenaikan harga. William bilang, saham-saham dari sektor perbankan, teknologi, dan energi layak koleksi untuk saat ini. "Hal ini karena kenaikan suku bunga bank, kebutuhan zaman industri 4.0 yang membutuhkan akselerasi platform teknologi, serta kebutuhan energi yang semakin tinggi," paparnya pada Kontan, Minggu (7/8).
Baca Juga: IHSG Menguat ke ke 7.065,3 di Pagi Ini, Sektor Barang Konsumen Non-Premier Melesat Secara teknikal, beberapa saham yang bisa dikoleksi ada
AMRT, ia memberikan rekomendasi
buy on weakness (BoW) AMRT dengan support di 1.775 dan resistance 2.100. Kemudian BoW
ARTO dengan support 7.425 dan resistance 12.100, buy
BRPT dengan support 865 dan resistance 1.100, BoW HRUM dengan support 1.335 dan resistance di 1.970, selanjutnya buy
JPFA dengan support 1.405 dan resistance 1.610.
JPFA Chart by TradingView William juga memberikan rekomendasi BoW MNCN dengan support 895 dan resistance 1.100, buy
TOWR dengan support 1.130 dan resistance 1.375, dan buy
UNVR dengan support 4.350 dan resistance 5.150. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli