KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen masih akan mewarnai pasar saham tanah air. Salah satunya yakni rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, yang akan menaikkan suku bunga pada tahun ini. Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana menilai, topik ini masih menjadi pembahasan dalam Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dilaksanakan pekan depan. Raditya mengatakan, peningkatan suku bunga oleh The Fed menjadi sentimen negatif untuk pasar, karena investor cenderung memilih dolar AS sebagai instrumen investasi. “Karena dalam kondisi seperti ini (kenaikan suku bunga), dolar AS berperan sebagai safe haven assets,” terang Raditya kepada Kontan.co.id, Minggu (23/1). Pada saat ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sedang dalam tren sideways. Oleh karena itu, investor lebih baik wait and see untuk asset berisiko seperti saham.
Cermati Saham-Saham yang Berpotensi Naik Saat Pemulihan Ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen masih akan mewarnai pasar saham tanah air. Salah satunya yakni rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, yang akan menaikkan suku bunga pada tahun ini. Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana menilai, topik ini masih menjadi pembahasan dalam Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dilaksanakan pekan depan. Raditya mengatakan, peningkatan suku bunga oleh The Fed menjadi sentimen negatif untuk pasar, karena investor cenderung memilih dolar AS sebagai instrumen investasi. “Karena dalam kondisi seperti ini (kenaikan suku bunga), dolar AS berperan sebagai safe haven assets,” terang Raditya kepada Kontan.co.id, Minggu (23/1). Pada saat ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sedang dalam tren sideways. Oleh karena itu, investor lebih baik wait and see untuk asset berisiko seperti saham.