Cermati Sederet Sentimen Penggerak IHSG Selama Sepekan Ini



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,29% ke level 7.059,906 pada perdagangan Jumat (1/12). Kendati begitu, dalam sepekan IHSG masih tercatat menguat tipis 0,72% .  

Bersamaan dengan itu, investor asing melakukan aksi beli bersih alias net buy sebesar  Rp 543,26 miliar dalam sepekan di pasar reguler.

Ada sejumlah sentimen yang menyetir pergerakan IHSG dalam sepekan ini. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, salah satunya yakni sentimen melandainya yield US treasury 10 tahun dan kebijakan Bank Sentral AS, yakni Federal Reserve yang diperkirakan dovish.


“Dalam artian tidak ada kenaikan suku bunga acuan, namun akan higher for longer,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12).

Baca Juga: Astra International (ASII) Mempertahankan Kepemimpinan di Pasar 4W dan 2W

Kemudian, ada sentimen mulai melandainya inflasi di AS dan potensi akan perlambatan ekonomi China. Dari dalam negeri, sentimen pasar datang dari nilai tukar Rupiah yang cenderung bergerak menguat terhadap dolar AS.

Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya menilai, pergerakan IHSG pada pekan ini disebabkan beberapa faktor. Dari dalam negeri, inflasi tahunan Indonesia tercatat sebesar 2,86% di bulan November, yang merupakan tingkat inflasi tertinggi sejak Agustus.

Dari China, data Industrial Profit China menurun 7,8% YoY per Oktober 2023. Penurunan ini dikontribusikan besar dari laba perusahaan milik negara dan sektor swasta. “Hal ini memberikan petunjuk pemulihan ekonomi China masih belum merata di tahun ini,” kata Cheril, Jumat (1/12).

Pasar juga mencerna cukai rokok yang akan kembali naik pada 2024, sebagai implikasi dari kebijakan kenaikan tarif CHT dua tahun berturut-turut yang ditetapkan pemerintah Pada akhir 2022.  

Baca Juga: Sejumlah Saham LQ45 Menguat Puluhan Persen Sejak Awal Tahun, Intip Rekomendasinya

Untuk pekan depan, Herditya memproyeksikan IHSG rawan terkoreksi dengan level support 6.987 dan resistance 7.128. Herditya memperkirakan, IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen global, seperti data manufaktur AS, data pekerjaan AS, dan rilis data perdagangan China.

Investor dapat mencermati saham PTRO dengan target Rp 4.420-Rp 4.600, ASSA dengan target Rp 1.025-Rp 1.120, dan TOWR dengan Rp 1.010-Rp 1.080.

 
PTRO Chart by TradingView

Muhammad Nafan Aji, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksi IHSG akan bergerak di rentang support 7.027 & 6.977 dan resistance 7.110 & 7.169 sepanjang pekan depan. Saham-saham big caps yang bisa dicermati antara lain ASII, BBCA, BBRI, dan TLKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli