Cermati Sejumlah Sentimen yang Dukung January Effect pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  mencetak rekor baru di level 7.323.588 pada penutupan perdagangan perdana 2024. Senior Investment Information Mirae Aseset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji melihat, dengan adanya rekor baru ini berpotensi terjadinya January Effect. 

January Effect ini memang berpeluang besar bisa terjadi di tahun ini, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang secara historical IHSG berada di zona merah karena adanya faktor pandemi Covid-19,” ujar Nafan kepada Kontan.co.kd, Selasa (2/1). 

Menurut dia, meski saat ini varian baru dari Covid-19 muncul lagi, tetapi setidaknya belum berpotensi menjadi sentimen negatif untuk IHSG di Januari 2024 ini. 


Baca Juga: IHSG Sentuh 7.323 pada Perdagangan Perdana 2024, Cermati Proyeksi di Bulan Januari

Selain itu, Nafan mengatakan sentimen lainnya yang membuat terjadinya January Effect di tahun ini adalah terdapat sejumlah sektor saham yang memiliki prospek cerah pada awal 2024, seperti saham-saham dengan kapitalisasi besar alias bigcaps.

Adapun terkait sektor sahamnya, Nafan memilih sektor infrastruktur, keuangan hingga teknologi. Untuk itu, dia merekomendasikan saham yang bagus untuk dibeli para investor yakni, Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Syariah Indonesia (BRIS), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), dan PT Indosat Tbk. (ISAT). 

Kemudian, saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). 

 
TLKM Chart by TradingView

Di sisi lain, ia juga mengatakan sentimen yang membuat  adanya potensi January Effect pada tahun 2024 ini yakni, pemilu yang berjalan dengan damai, di mana pemerintah sangat menjamin terjadinya stabilitas politik dan keamanan. 

Baca Juga: Bursa Saham Asia Tertekan Rilis Data Ekonomi pada Selasa (2/1)

“Sehingga hal tersebut bisa mendorong perekonomian domestik menuju stabilitas yang lebih baik lagi ke depannya,” kata Nafan. 

Tak hanya itu, dia juga melihat bahwa the Fed pun mulai melonggarkan kebijakan suku bunganya. Sehingga, January Effect berpotensi terjadi pada 2024. 

Selaras dengan hal tersebut, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, pada Januari 2024 ini pihaknya melihat potensi terjadi realokasi portofolio sehingga berpontensi mendongkrak volatilitas IHSG dengan kenderungan menguat dan potensi new high masih terbuka.

“Karena kami melihat terjadinya perubahan arah, dari peta portofolio dibandingkan dari tahun lalu,” ujar Audi kepada Kontan.co.id, Selasa (2/1). 

Baca Juga: IHSG Menguat 0,70% ke 7.323 Pada Selasa (2/1), TPIA, INDY, MAPI Top Gainers LQ45

Untuk itu, dia menyebutkan beberapa sentimen yang mempengaruhi terjadinya January Effect diantaranya sebagai berikut: 

  • Kebijakan moneter bank sentral global, termasuk Bank Indonesia, diperkirakan akan lebih longgar, setidaknya di kuartal I-2024.
  • Arus investasi diperkirakan akan mulai masuk, seiring dengan potensi penurunan yield treasury dan obligasi. 
  • Inflasi Indonesia yang kian terkendali, per Desember 2023 lalu, tercatat inflasi tumbuh 2,61% secara year on year atau yoy, dan sudah masuk target Bank Indonesia dalam 8 bulan berturut-turut.
Editor: Noverius Laoli