KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup menguat 0,10% ke level Rp 14.425 per dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (25/6). Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu menilai pada Senin (28/6), salah satu sentimen yang akan menjadi pendorong utama nilai tukar rupiah adalah perkembangan kasus Covid-19, dan penangan dari pemerintah Indonesia.

Ia juga menilai dua data ekonomi yang dirilis akhir minggu lalu yaitu UMich consumer sentiment dan PCE price index. “Kedua data tersebut berkaitan erat dengan ekspektasi inflasi di AS,” kata Ady kepada Kontan.co.id, Jumat (25/6).

Dalam rilis data tersebut PCE price index untuk bulan Mei naik 0,4%, sedangkan data UMich sentimen berada di bawah ekspektasi pasar, data yang dirilis di angka 85,5 dari ekspektasi 86,4, tetapi data ini naik dari rilis data sebelumnya yang berada di angka 82,9.

Baca Juga: Kurs Rupiah Terseret Kebijakan The Fed Sepekan Terakhir

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa pasar masih akan mencermati rilis beberapa ekonomi AS, terutama data tenaga kerja per bulan Juni 2021.

“Data tenaga kerja per bulan Juni 2021 berpotensi memberikan sinyal dan konfirmasi apakah pemulihan ekonomi AS terus berlanjut sehingga mendukung kebijakan tapering dan kenaikan suku bunga AS,” kata Josua.

Ady memperkirakan pergerakan rupiah pada Senin (28/6) akan ada di rentang harga Rp 14.380 per dolar AS – Rp 14.400 per dolar AS sampai Rp 14.460 per dolar AS – Rp 14.504 per dolar AS. 

Sedangkan Josua menilai rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.375 per dolar AS sampai Rp 14.500 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah Jisdor menguat 0,1% ke Rp 14.447 per dolar AS pada Jumat (25/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi