KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis transaksi pembayaran parkir memiliki ceruk pasar yang besar. Selama ini, pasar ini dikuasai oleh transaksi tunai lalu uang elektronik berbasis kartu. Salah satu pengelola parkir, PT CentrePark Citra Corpora mengakui, potensi parkir di Indonesia sangat besar. CEO & Founder CentrePark Charles Oentomo mengatakan, total omzet parkir mencapai US$ 80 miliar secara global. “Pada 2019, omzet parkir Indonesia sebelum pandemi untuk
off street (pinggir jalan) Rp 25 triliun per tahun,
on street (lahan parkir khusus) bisa lebih besar 1,5 kali lipat dari
off street. Ceruk pasarnyanya sangat besar,” ujar Charles dalam diskusi virtual pada Rabu (21/10).
CentrePark sendiri kini mengelola 400 situs parkir yang ada di 42 kota. Charles mengak, saat ini baru melayani transaksi pembayaran non tunai dengan uang elektronik berbasis kartu. Namun perpindahan transaksi tunai ke non tunai masih 40%.
Baca Juga: Gandeng Parkee, DANA bidik transaksi pembayaran parkir secara digital PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja telah mengarap segmen ini sejak 2018 dengan bekerja sama dengan operator parkir digital Parkee. Saat itu, LinkAja melayani transaksi pembayaran di 150 titik. Direktur Marketing LinkAja Edward Kilian Suwignyo bilang, layanan pembayaran parkir ini terus diperluas. Sebab hingga saat ini, LinkAja juga melayani transaksi pembayaran di parkiran yang dikelola Sky Parking dan Angkasa Pura II. “Dalam waktu dekat juga LinkAja akan membuka layanan pembayaran parkir di stasiun Kereta Commuter maupun Kereta Api bekerja sama dengan Reska Parkir. Juga dengan layanan parkir lokal di kota kota lainnya,” ujar Edward kepada Kontan.co.id pada Rabu (21/10). Edward mengakui, saat pandemi ini masyarakat mengurangi kunjungan ke tempat publik. Sehingga transaksi parkir secara keseluruhan juga ikut berkurang. “Tetapi di sisi lain, dari data transaksi kami juga melihat bahwa ada peningkatan tren pembayaran
touchless melalui aplikasi dengan
source of fund LinkAja,” kata Edward. Tak mau kalah, PT Espay Debit Indonesia Koe sebagai operator DANA menjalin kerja sama dengan Parkee untuk memberikan layanan membayar parkir secara digital. Parkee menjadi penghubung DANA dengan pihak pengelola, pengguna dan pemilik lahan parkir. CEO dan Co-Founder DANA Vince Iswara menyatakan tujuan dari kerja sama ini membantu perubahan masyarakat dari transaksi tunai ke non-tunai. Seiring dengan itu, ia yakin, volume dan nilai transaksi pembayaran parkir akan semakin bertumbuh.
“Saat ada pembatasan sosial, sebagian masyarakat tetap harus ke kantor untuk bekerja. Masyarakat juga tetap pergi ke mal atau supermarket untuk berbelanja kebutuhan hidup. Adanya fitur pembayaran parkir di aplikasi DANA yang terwujud berkat sinergi dengan Parkee akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran parkir di gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, mal maupun hotel,” jelas Vince Iswara. CEO & Founder Parkee Wilson Sumanang mengatakan, kerja sama ini dapat mengajak masyarakat untuk menyukseskan Indonesia Cashless Society. Terlebih lagi di masa pandemi di mana kontak fisik makin diminimalisir sehingga mengurangi penyebaran Covid-19. Begitupun dengan GoPay juga telah melayani transaksi pembayaran parkir sejak Agustus 2019. Uang elektronik milik GoJek ini mengandeng PT Securindo Packatama atau Secure parking yang mengelola lebih dari 900 situs parkir. Sebeumnya, OVO telah terlebih dahulu digunakan sebagai alat pembayaran parkir di berbagai properti milik Group Lippo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat