KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Selasa (16/1) ditutup menguat 0,74%. Indeks berada pada level 6.429,69 setelah sebelumnya dibuka pada level 6.386,22. Indeks pada perdagangan Selasa diperdagangkan sebanyak 359.488 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp 8,27 triliun. Pada perdagangan Selasa, pada semua pasar asing mencatatkan net buy sebesar Rp 116,96 miliar. Rinciannya, di pasar reguler asing net buy sebesar Rp 189,99 miliar. Sedangkan pada pasar negosiasi dan tunai, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 73,04 miliar. Kevin Juido Hutabarat, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menyatakan kenaikan indeks disebabkan respons pasar terhadap data Badan Pusat Statistik (BPS). Khususnya mengenai data ekspor impor Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2017. "Pasar menilai secara annual data tersebut," kata Kevin kepada KONTAN di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/1). Sebagai catatan, BPS melaporkan sepanjang 2017, kinerja perdagangan meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015. Nilai ekspor sepanjang 2017 mencapai US$ 168,73 miliar dan impor sebesar US$ 156,89 miliar. Baik ekspor maupun impor tahun 2017, masing-masing tumbuh 16,22% dan 15,55% secara year on year (YoY). "Saya pikir sebelumnya akan ada koreksi dulu, ternyata indeks naik merespon data Januari Desember," tambahnya. Kevin menyatakan, untuk berikutnya yang berpotensi menjadi sentimen pasar yakni Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Rapat tersebut untuk membahas 7-day repo rate atau suku bunga acuan. "Ini nanti akan diperhatikan pelaku pasar. Apakah akan flat atau naik," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cetak rekor, IHSG menantikan sentimen baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Selasa (16/1) ditutup menguat 0,74%. Indeks berada pada level 6.429,69 setelah sebelumnya dibuka pada level 6.386,22. Indeks pada perdagangan Selasa diperdagangkan sebanyak 359.488 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp 8,27 triliun. Pada perdagangan Selasa, pada semua pasar asing mencatatkan net buy sebesar Rp 116,96 miliar. Rinciannya, di pasar reguler asing net buy sebesar Rp 189,99 miliar. Sedangkan pada pasar negosiasi dan tunai, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 73,04 miliar. Kevin Juido Hutabarat, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menyatakan kenaikan indeks disebabkan respons pasar terhadap data Badan Pusat Statistik (BPS). Khususnya mengenai data ekspor impor Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2017. "Pasar menilai secara annual data tersebut," kata Kevin kepada KONTAN di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/1). Sebagai catatan, BPS melaporkan sepanjang 2017, kinerja perdagangan meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015. Nilai ekspor sepanjang 2017 mencapai US$ 168,73 miliar dan impor sebesar US$ 156,89 miliar. Baik ekspor maupun impor tahun 2017, masing-masing tumbuh 16,22% dan 15,55% secara year on year (YoY). "Saya pikir sebelumnya akan ada koreksi dulu, ternyata indeks naik merespon data Januari Desember," tambahnya. Kevin menyatakan, untuk berikutnya yang berpotensi menjadi sentimen pasar yakni Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Rapat tersebut untuk membahas 7-day repo rate atau suku bunga acuan. "Ini nanti akan diperhatikan pelaku pasar. Apakah akan flat atau naik," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News