Cetak rekor, ini rekomendasi analis untuk saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), pada Jumat (1/2) siang, berhasil menyentuh harga Rp 3.930 per saham. Posisi itu merupakan yang tertinggi sejak BRI melakukan pemecahan harga saham atawa stock split kedua dengan rasio 1:5 pada tahun 2017 silam. Namun, sayangnya raihan tersebut harus terhenti karena pada penutupan perdagangan perdana di Februari 2019 saham BBRI harus puas bertengger di posisi Rp 3.920 per saham.

Sebagai informasi, berdasarkan pantauan di RTI Infokom saham BBRI pada pembukaan perdagangan hari ini langsung diperdagangkan di posisi Rp 3.890 per saham. Padahal pada perdagangan hari sebelumnya, saham BBRI ditutup di harga Rp 3.850 per saham.

Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto kenaikan harga tersebut tak lepas dari kinerja positif BRI pada tahun buku 2018. Berdasarkan laporan keuangan terakhir, sepanjang tahun lalu, bank plat merah itu berhasil membukukan laba Rp 32,4 triliun atau naik 11,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian tersebut berhasil menjadikan BRI menjadi bank dengan laba terbesar di Tanah Air.


William bilang, saham BBRI merupakan saham yang layak dibeli apabila menilik kinerjanya yang moncer dari tahun ke tahun. "Untuk target harga ada di level Rp 4.500 per saham," ujar dia kepada Kontan.co.id.

Saham BBRI pada perdagangan hari ini menjadi salah satu saham primadona bagi investor asing. Tercatat saham BBRI telah diborong oleh investor asing atau net buy sebesar Rp 296,02 miliar. 

Sebagai informasi, saham BBRI resmi diperdagangkan pada 10 November 2003. Kala itu saham BBRI ditawarkan dengan harga Rp 875 per saham. Kemudian pada tahun 2011, dilakukan stock split pertama dengan rasio 1:2. Selanjutnya pada 2017 dilakukan stock split kedua dengan rasio 1:5. Saat stock split kedua, harga saham BBRI berada di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi