Cetak rekor, jumlah CEO wanita dalam daftar Fortune 500 capai 38 orang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Clorox baru saja menunjuk Linda Rendle sebagai kepala eksekutif atau chief executive officer (CEO) baru. Penunjukan tersebut membuat jumlah CEO wanita dalam daftar Fortune 500 menjadi 38 orang. 

Mengutip CNN, Jumat (14/8), jumlah tersebut merupakan rekor baru di tengah lambatnya pertambahan jumlah pimpinan tertinggi di dunia bisnis dari kalangan wanita. 

Rendle sudah bergabung dengan Clorox  selama 17 tahun dan akan memulai peran barunya sebagai Presdinet Direktur pada 14 September. Ia menempati jabatan pimpinan di tengah tahun yang sibuk bagi perusahaan. 

Baca Juga: Lagi-lagi perusahaan China dominasi daftar Fortune Global 500

Clorox merupakan produsen disinfektan dan produk pembersih terbesar di dunia. Saham Clorox naik 53% tahun ini karena pandemi virus korona telah menyebar ke seluruh Amerika Serikat (AS).

Secara teknis, jumlah CEO wanita saat ini dalam daftar Fortune 500 baru 36 orang. Jumlah baru akan naik menjadi 38 pada pertengahan September mendatang setelah Rendle resmi menduduki posisi baru di Clorox dan Sue Nabi mengambil alih sebagai CEO Coty  pada 1 September.

CEO perusahaan berasal dari kalangan wanita dalam daftar  Fortune baru berlangsung selama 48 tahun. CEO wanita pertama di dunia adalah Katharine Graham, mantan kepala eksekutif The Washington Post.  Ia mengukir sejarah sebagai CEO wanita pertama pada tahun 1972.

Dari daftar CEO wanita itu, hanya tiga orang yang berasal dari perempuan kulit hitam. Mereka adalah  Sonia Syngal CEO Gap Inc (GPS), Lisa Su CEO Advanced Micro Devices (AMD) dan Joey Wat CEO Yum China (YUMC).

Tahun ini, banyak wanita yang naik jabatan jadi CEO namun di saat yang sama banyak juga CEO dari kalangan ini yang turun dari jabatannya. Pada bulan Juni, Marillyn Hewson mengundurkan diri sebagai CEO Lockheed Martin setelah lebih dari tujuh tahun menduduki posisi tersebut. Dia sekarang merupakan ketua eksekutif dewan tersebut.

Ginni Rometty pensiun sebagai CEO IBM , Cheryl Miller mengambil cuti medis dari perannya sebagai CEO di AutoNation, dan Kathryn Marinello mengundurkan diri dari perannya sebagai CEO Hertz.

Baca Juga: Pertamina terpental dari daftar Fortune Global 500 tahun ini

Editor: Herlina Kartika Dewi