KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Harga emas yang mencetak rekor tertinggi tidak menghalangi warga India untuk memborong emas. Penduduk di India banyak membeli emas untuk perayaan hari raya. "Pembelian eceran melonjak karena konsumen ingin melakukan pembelian selama periode yang baik ini. Namun, banyak yang melakukan pembelian simbolis karena harga yang lebih tinggi," kata seorang penjual perhiasan yang berbasis di Hyderabad dikutip
Reuters. Sehingga volume pembelian menurun karena kenaikan harga yang fantastis. Di India, harga MAUc1 melonjak ke rekor tertinggi 79,775 rupee per 10 gram awal minggu ini, menandai kenaikan hampir 33% sejak Diwali tahun lalu.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 6,54%, Cek Hari Ini (1 November 2024) "Emas dalam bentuk koin dan batangan meningkat tahun ini dari biasanya karena pembeli tidak mau membayar biaya pembuatan perhiasan yang lebih tinggi," kata seorang penjual perhiasan yang berbasis di New Delhi. Pedagang emas India awal minggu ini mengenakan premi XAU-IN-PREM hingga US$ 1 per ons di atas harga domestik resmi untuk Dhanteras, termasuk pungutan impor 6% dan pungutan penjualan 3%, tetapi menawarkan diskon di akhir minggu hingga US$ 5, dibandingkan dengan minggu lalu yang memberi diskon sebesar US$ 4. "Dalam hal volume, penjualan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Namun, mengingat kenaikan harga, bahkan penjualan dengan penurunan volume yang kecil tampak menjanjikan dalam hal nilai, penjualan tersebut jauh lebih tinggi," kata seorang pedagang emas batangan yang berkantor pusat di Mumbai dengan sebuah bank swasta. Diwali dan Dhanteras, yang dirayakan minggu ini adalah festival penting di India dan menjadi waktu penting membeli emas karena dianggap sebagai pertanda keberuntungan. "Ini adalah minggu penjualan yang baik karena adanya perayaan setelah periode tenang yang panjang," kata Brian Lan, direktur pelaksana di GoldSilver Central dikutip
Reuters. Di Singapura, emas dijual antara diskon US$ 0,80 hingga premi US$ 2,20 XAU-SG-PREM. "Permintaan perak dan platinum fisik meningkat di Singapura berdasarkan inventaris dealer," kata Hugo Pascal, pedagang logam mulia di InProved.
Dealer di China menawarkan diskon US$ 11-US$ 14 XAU-CN-PREM. Konsumsi emas di China pada tiga kuartal pertama tahun 2024 turun 11,18% karena harga yang tinggi mengurangi permintaan perhiasan. "Tantangan yang sedang berlangsung dalam ekonomi China terus memengaruhi perilaku konsumen meskipun ada paket stimulus," tambah Pascal. Di Jepang, pedagang XAU-TK-PREM mengutip diskon US$ 0,25 hingga premi US$ 0,5. "Ada beberapa pembelian dan penjualan terbatas karena orang-orang fokus pada perlindungan aset mereka," kata seorang pedagang yang berbasis di Tokyo.
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Sumbang Inflasi Oktober 2024, BPS Beberkan Penyebabnya Editor: Avanty Nurdiana