KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2021 menjadi tahun yang paling ramai dengan aksi pencatatan umum saham perdana. Namun, sejumlah pasar memperkirakan, hal tersebut akan sulit terulang di tahun 2022, mengingat prospek kenaikan suku bunga dan pengetatan cengkeraman China pada perusahaan-perusahaan teknologi besar jadi penghadang. Memang, penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) di kawasan telah mencapai US$ 190 miliar sepanjang tahun 2021. Ini menjadi rekor tertinggi, dengan naik 31% dari total nilai IPO sepanjang tahun 2020. Namun, momentum IPO telah melemah dalam beberapa bulan terakhir karena Beijing meningkatkan serangan regulasi terhadap perusahaan swasta, menunda kesepakatan besar dan menyuntikkan ketidakpastian ke tahun depan.
Cetak Rekor Tertinggi di 2021, IPO di Asia Diperkirakan Tak Lagi Ramai di Tahun Depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2021 menjadi tahun yang paling ramai dengan aksi pencatatan umum saham perdana. Namun, sejumlah pasar memperkirakan, hal tersebut akan sulit terulang di tahun 2022, mengingat prospek kenaikan suku bunga dan pengetatan cengkeraman China pada perusahaan-perusahaan teknologi besar jadi penghadang. Memang, penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) di kawasan telah mencapai US$ 190 miliar sepanjang tahun 2021. Ini menjadi rekor tertinggi, dengan naik 31% dari total nilai IPO sepanjang tahun 2020. Namun, momentum IPO telah melemah dalam beberapa bulan terakhir karena Beijing meningkatkan serangan regulasi terhadap perusahaan swasta, menunda kesepakatan besar dan menyuntikkan ketidakpastian ke tahun depan.