Cetta dan Zi.Care Bekerja Sama dalam Pengembangan Perangkat Lunak EMR



MOMSMONEY.ID -  Perusahaan penyedia layanan IT dan pengembang perangkat lunak Cetta (PT. Cetta Trans Digital), mengumumkan kerja samanya dengan Zicare, platform digitalisasi layanan rumah sakit di Indonesia.

Kerja sama ini berfokus pada pengembangan perangkat lunak EMR (Electronic Medical Records) berbasis teknologi AI untuk fitur-fitur terbaru layanan EMR Zi.Care.

Kerjasama ini dilakukan Cetta sejalan dengan besarnya potensi dari Zi.Care untuk meningkatkan portofolio sekaligus pendapatan Cetta.


Sufi Yusof, VP Product & Business Development Cetta mengatakan bahwa pihaknya optimis langkah ini akan membuka banyak peluang baru dalam pengembangan bisnis Cetta dan Zi.Care. 

Baca Juga: Cetta Gandeng Perusahaan Asal Singapura untuk Memperkuat Sistem AI

"Teknologi yang kami bawa tentunya akan semakin mendukung lahirnya produk-produk berbasis AI yang penting bagi dunia kesehatan di Indonesia," katanya. 

Sebagai infomrasi, fitur terbaru dari Zi.Care Assistant ini merupakan teknologi EMR berbasis AI pertama yang akan diterapkan di Indonesia. 

Fitur ini akan memudahkan dokter dalam membuat diagnosis dan menginputnya ke dalam sistem yang terhubung dengan departemen penunjang medis terkait di rumah sakit.

Jessy Abdurrahman, CEO Zi.Care mengatakan pihaknya menyadari krusialnya tugas dokter dalam menegakkan diagnosa, sehingga penting bagi Zi.Care untuk memastikan agar para dokter dapat berfokus pada hal tersebut. 

Baca Juga: Terus Transformasi Digital, Avanade dan Accenture Raih Penghargaan

Misalnya, pada salah satu fitur yang tengah dikembangkan oleh Zi.Care dan Cetta, dokter tidak lagi perlu mengisi terlalu banyak kolom pada sistem EMR. 

"Design UI kami nantinya akan jauh lebih simple namun semakin canggih. Se-simple menulis pada selembar kertas, kemudian teknologi AI terintegrasi kami yang akan membantu mengorganisirnya. Pengembangan fitur ini juga akan langsung terhubung dengan SATUSEHAT.” Ungkap Jessy 

Teknologi AI kolaborasi dengan Cetta ini akan dapat diadopsi oleh dokter dan rumah sakit pada Agustus 2024. 

Cetta berharap perkembangan teknologi AI Generatif di bidang kesehatan semacam ini akan berkontribusi terhadap kemajuan peningkatan layanan kesehatan di Indonesia, sejalan dengan cetak biru Pemerintah Indonesia untuk transformasi digital dan inisiatif visi Indonesia digital tahun 2045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha