CFC siap ekspansi gudang dan gerai di tahun ini



JAKARTA. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk menyiapkan sejumlah ekspansi. Pemilik gerai California Fried Chicken (CFC) ini berniat mengakuisisi lahan di sejumlah lokasi. Selain untuk gerai dengan gedung tersendiri (stand alone), Pioneerindo mencari lahan baru untuk membangun gudang.

Tahun ini, Pioneerindo akan membangun dua gerai stand alone di Jabodetabek. "Saat ini masih fokus mencari lokasi," kata Direktur Utama Pioneerindo Gourmet International, Kuswandi Tamin, Kamis (25/4). Emiten berkode saham PTSP ini membidik lokasi gerai antara lain di Bekasi, Tangerang dan Bogor.

Untuk akuisisi lahan, Pioneerindo menyiapkan dana Rp 10 miliar-Rp 12 miliar. Sedangkan membangun sebuah gerai stand alone memerlukan dana minimal Rp 5 miliar. Proses pembangunan sekitar lima bulan hingga enam bulan.


Untuk pembangunan gudang baru, Pioneerindo mengincar lokasi di Jakarta. Selama ini, gudang CFC yang berstatus milik sendiri hanya satu unit, yaitu berlokasi di Sumatra Utara. Sedangkan gudang lainnya berstatus sewa. "Saat ini, gudang di Jakarta menampung 70 gerai. Nanti gudang baru bisa menampung hingga tiga kali lipat dengan luas 5.000 mĀ²," ungkap Kristanto Chandra, Direktur Keuangan Pioneerindo.

Untuk ekspansi gudang, tahun ini, Pioneerindo fokus pada akuisisi lahan. Apabila manajemen Pioneerindo menemukan lokasi bagus selain di Jakarta, rencana akuisisi tetap berlanjut. Namun, proyek pembangunan gudang baru akan direalisasikan pada tahun depan. Demi memuluskan rencana akuisisi lahan untuk gudang, Pioneerindo mengalokasikan dana sebesar Rp 20 miliar-Rp 25 miliar.

Selain gerai stand alone, Pioneerindo akan membuka sebanyak 60 gerai yang lebih kecil (dining) dengan investasi total Rp 60 miliar. Hingga kuartal I 2013, CFC telah membuka enam gerai baru. Di kuartal kedua, Pioneerindo siap membuka 20 gerai. Dengan tambahan 60 gerai baru, Pioneerindo akan memiliki total gerai sebanyak 304 unit di akhir tahun ini.

CFC perlu gencar membuka gerai lantaran ingin menggenjot kinerja keuangan yang menyusut pada kuartal I-2013. Selama tiga bulan pertama tahun ini, laba bersih Pioneerindo merosot 34,4% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,4 miliar. Laba bersih itu menurun karena beban usaha naik yang dipengaruhi kenaikan upah buruh, kenaikan tarif dasar listrik, serta kenaikan harga gas. "Tahun ini, kami optimistis dapat mencapai pertumbuhan pendapatanĀ  sebesar 25%," kata Kuswandi. Ini berarti, Pioneerindo membidik pendapatan 2013 sebesar Rp 442,5 miliar.

Untuk menggenjot pertumbuhan pendapatan, sejak akhir Februari lalu, CFC menaikkan harga jual produk sebesar 10%. CFC juga siap meluncurkan produk baru yang kini masih digodok.

Selama kuartal I-2013, Pioneerindo mencatatkan pendapatan usaha Rp 86,2 miliar, tumbuh 19,89% dari periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro