CG Power bangun laboratorium trafo



BOGOR. Pembangunan proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) mendorong tumbuhnya industri komponen pembangkit listrik. Salah satunya adalah industri pembuat transformator listrik atau sering disebut trafo.

PT CG Power Systems Indonesia, salah satu produsen transformator, membangun laboratorium uji transformator senilai US$ 10 juta di pabrik mereka yang berada di Cileungsi, Bogor. Fasilitas laboratorium ini merupakan yang pertama di Indonesia yang mampu menguji transformator sampai dengan 550 kV (kilovolt). Semua peralatan tes yang digunakan di laboratorium tersebut berasal dari Eropa dan AS.

Menurut Hemant Lakhotiya, Direktur Utama CG Power, pembangunan laboratorium uji transformator tegangan tinggi itu tidak hanya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan transformator di Indonesia, tapi juga negara lain. "Laboratorium berfungsi menjamin mutu transformator, karena kami tidak hanya menyuplai transformator untuk Indonesia, tapi juga Asia Tenggara dan Australia," kata Lakhotiya, kemarin.


PT CGPSI yang berdiri sejak tahun 1991 merupakan bagian dari grup CG Power Systems yang berpusat di Belgia. Saat berdiri produksinya mencapai 3.000 MVA per tahun, dan akan ditingkatkan hingga mencapai 10.000 MVA atau setara dengan 180 unit transformator tahun ini.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi itu, perusahaan ini menyiapkan dana investasi US$ 6 juta hingga US$ 7 juta.

Lakhotiya mengatakan, saat ini 20% transformator mereka di pasarkan untuk lokal. Sementara porsi ekspornya mencapai 80%.

Selain memproduksi transformator, CG Power juga memiliki divisi sistem yang menangani engineering, procurement and construction (EPC) untuk transmisi dan gardu induk. Di dalam negeri, mereka menyuplai peralatan listrik ke PLN dan Pertamina.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan, transformator merupakan produk teknologi tinggi yang kebanyakan dihasilkan negara maju. "Kami berharap CG Power tidak hanya menguji produk mereka, tapi juga produsen lainnya agar kualitasnya terjamin," kata Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini