JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tengah memproses penerbitan saham baru (rights issue). Aksi korporasi ini akan digelar dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Manajemen TPIA menuturkan akan menerbitkan minimal 20% saham baru. Dengan aksi korporasi ini, TPIA berharap porsi kepemilikan investor publik bertambah hingga 25%. "Penawaran umum terbatas ini merupakan komitmen kami untuk memperbesar porsi saham publik," kata Suryandi, Direktur & Investor Relations TPIA, Senin (30/5). Karena itu, pemegang saham mayoritas perusahaan petrokimia ini berkomitmen tidak akan mengeksekusi jatah HMETD-nya. HMETD tersebut akan dijual ke pembeli siaga. Perseroan ini sudah menetapkan empat pembeli siaga, yakni DBS Vickers Securities Indonesia, Deutsche Bank AG, UBS AG, dan Morgan Stanley Asia Singapura.
Chandra Asri akan menerbitkan minimal 20% saham baru
JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tengah memproses penerbitan saham baru (rights issue). Aksi korporasi ini akan digelar dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Manajemen TPIA menuturkan akan menerbitkan minimal 20% saham baru. Dengan aksi korporasi ini, TPIA berharap porsi kepemilikan investor publik bertambah hingga 25%. "Penawaran umum terbatas ini merupakan komitmen kami untuk memperbesar porsi saham publik," kata Suryandi, Direktur & Investor Relations TPIA, Senin (30/5). Karena itu, pemegang saham mayoritas perusahaan petrokimia ini berkomitmen tidak akan mengeksekusi jatah HMETD-nya. HMETD tersebut akan dijual ke pembeli siaga. Perseroan ini sudah menetapkan empat pembeli siaga, yakni DBS Vickers Securities Indonesia, Deutsche Bank AG, UBS AG, dan Morgan Stanley Asia Singapura.