JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melakukan refinancing utang dengan utang baru. Anak usaha Barito Pasific ini sudah mendapat persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan asetnya demi mendapat pendanaan eksternal baru. Suryandi, Direktur TPIA mengatakan, saat ini perseroan masih mengkaji skema paling menguntungkan untuk refinancing utang jatuh temponya. Persetujuan penjaminan aset itu berlaku hingga dua tahun usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (8/6). Ia mengatakan, pinjaman baru yang tengah dikaji sekitar US$ 100 juta. "Kami masih bicarakan soal skema refinancing yang paling menguntungkan. Yang penting, sudah mendapat persetujuan penjaminan aset untuk pinjaman baru," ujar Suryandi di Jakarta, Senin (8/6). Tentunya, pinjaman baru itu bakal digunakan untuk membiayai utang jatuh tempo tahun ini. Dari laporan keuangan perseroan kuartal I-2015, TPIA memiliki total liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini sebesar US$ 75,1 juta. Rencananya, perseroan bakal mencari pinjaman dari bank lokal dan asing. Perseroan memiliki total utang jangka panjang senilai US$ 515,3 juta. Diantaranya pinjaman barjangka senilai US$ 231,6 juta, US$ 174,2 juta, dan US$ 107,7 juta. Pinjaman itu berasal dari beberapa kreditur seperti Bangkok Bank Public Company Siam Commercial Bank, dan beberapa perbankan lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Chandra Asri akan refinancing utang US$ 100 juta
JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melakukan refinancing utang dengan utang baru. Anak usaha Barito Pasific ini sudah mendapat persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan asetnya demi mendapat pendanaan eksternal baru. Suryandi, Direktur TPIA mengatakan, saat ini perseroan masih mengkaji skema paling menguntungkan untuk refinancing utang jatuh temponya. Persetujuan penjaminan aset itu berlaku hingga dua tahun usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (8/6). Ia mengatakan, pinjaman baru yang tengah dikaji sekitar US$ 100 juta. "Kami masih bicarakan soal skema refinancing yang paling menguntungkan. Yang penting, sudah mendapat persetujuan penjaminan aset untuk pinjaman baru," ujar Suryandi di Jakarta, Senin (8/6). Tentunya, pinjaman baru itu bakal digunakan untuk membiayai utang jatuh tempo tahun ini. Dari laporan keuangan perseroan kuartal I-2015, TPIA memiliki total liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini sebesar US$ 75,1 juta. Rencananya, perseroan bakal mencari pinjaman dari bank lokal dan asing. Perseroan memiliki total utang jangka panjang senilai US$ 515,3 juta. Diantaranya pinjaman barjangka senilai US$ 231,6 juta, US$ 174,2 juta, dan US$ 107,7 juta. Pinjaman itu berasal dari beberapa kreditur seperti Bangkok Bank Public Company Siam Commercial Bank, dan beberapa perbankan lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News