Chandra Asri Petrochemical (TPIA) fokus bangun pabrik petrokimia baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) optimistis dapat terus mempertahankan tren kinerja positif hingga penghujung tahun nanti. Hal itu salah satunya didorong oleh peningkatan permintaan produk petrokimia di dalam neger yang terus menunjukkan perbaikan. 

"Selain itu, seiring dengan pemulihan ekonomi global secara bertahap khususnya di Kawasan Cina dan Asia Timur, ekspektasinya margin masih terjaga," ungkap Direktur HR & Corporate Affairs Chandra Asri, Suryandi kepada Kontan.co.id, Kamis (5/8). 

Sebagai gambaran, produsen petrokimia ini berhasil membukukan pendapatan senilai US$ 1,26 miliar di semester pertama 2021. Jumlah ini naik 50% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 839,3 juta.


Sementara dari sisi bottom line, TPIA berhasil membalikkan keadaan dengan menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 164,38 juta. Maklumlah, di periode yang sama tahun lalu, perusahaan ini masih mengalami kerugian sebesar US$ 40,12 juta. 

Untuk terus meningkatkan laju kinerja perseroan, TPIA kini tengah fokus mempersiapkan tahap pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua (CAP2). Catatan Kontan.co.id, TPIA disebut akan melakukan investasi hingga US$ 1,7 miliar untuk pembangunan CAP2 tersebut. 

Baca Juga: Kinerja positif Chandra Asri (TPIA) diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun

 
TPIA Chart by TradingView

Suryandi menyatakan, TPIA telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil) sebagai investor strategis usai melalui proses seleksi ketat. TPIA dan Thaioil menandatangani sejumlah perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal di TPIA melalui penawaran umum terbatas atau right issue yang akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun, total perkiraan investasi Thaioil  yang memperoleh 15% kepemilikan di CAP setelah right issue bersama dengan SCG Chemicals yang mempertahankan sekitar 30,57% adalah sebesar US$ 1,3 miliar. 

"Pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP2) yang membutuhkan biaya US$ 5 miliar ini semakin jelas dengan terpilihnya Thaioil sebagai Investor Strategis melalui seleksi yang ketat dan komprehensif," jelas Suryandi. 

Pada awal tahun 2021, TPIA sempat menyampaikan bahwa di tahun ini akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 65 juta. Suryandi bilang, mayoritas dari dana capex tersebut akan digunakan untuk menjaga operasional pabrik saat ini. "Sampai dengan Juni 2021, capex yang sudah terserap adalah sebesar US$ 12 juta," kata dia. 

Nah, dengan perkembangan terbaru di mana Thaioil akan bergabung sebagai investor strategis di CAP, TPIA berencana menambah capex untuk pembangunan CAP2 di paruh kedua 2021 hingga akhir tahun 2022 kurang lebih sebesar US$ 300 juta. 

Suryandi tidak menyebut secara detil berapa tepatnya pendapatan dan laba yang dibidik TPIA di tahun ini. Yang terang dia bilang, perseroan akan terus memanfaatkan spread produk yang sehat, keunggulan operasional yang berkelanjutan, serta ketahanan keuangan yang kuat. 

Selanjutnya: Konstruksi pabrik CAP 2 milik Chandra Asri (TPIA) akan berlangsung 4-5 tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .