KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) akan terus melanjutkan rencana megaproyek komplek petrokimia terintegasi CAP II. Manajemen TPIA mengatakan, saat ini progres proyek ini masih tahap due dilligent dengan berbagai pihak. Suryandi, Direktur TPIA mengatakan, saat ini manajemen belum dapat membeberkan siapa saja investor yang akan berkolaborasi dengan Chandra Asri. "Harapannya nanti di tahun 2022 final invesment decision (FID)-nya selesai. Baru kami bisa bicara lebih jelas," ungkapnya saat pemaparan publik virtual, Jumat (13/11). Yang terang, kata Suryandi, jumlah investasi yang dibutuhkan untuk megaproyek tersebut kurang lebih US$ 5 miliar. Chandra Asri terus mencari sumber pendanaan untuk komplek petrokimia yang direncanakan memproduksi 1 juta ton cracker ethylene per tahun dan berbagai produk petrokimia derivatif hilir lainnya.
Baca Juga: Hingga kuartal III 2020, Chandra Asri (TPIA) serap belanja modal US$ 102,9 juta Asal tahu saja, proses pembangunan komplek pabrik itu akan memakan waktu tiga tahun hingga empat tahun. Selain ekspansi komplek pabrik baru, perusahaan juga baru saja menyelesaikan pabrik Methyl Tert-butyl Ether (MTBE) dan Butene-1 pada September lalu. Masing-masing pabrik memiliki kapasitas 128.000 ton per tahun dan 43.000 ton per tahun. Meskipun di tengah pandemi, manajemen mengklaim, proyek senilai US$ 130,5 juta tersebut selesai sesuai jadwal dan anggaran dan memenuhi spesifikasi.