KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (
TPIA) mengembangkan pengelolaan sampah terintegrasi dengan mendorong penguatan kapasitas masyarakat melalui Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) di Cilegon. Melansir keterbukaan informasi pada Rabu (3/11), IPST ASARI ini telah secara resmi diluncurkan oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian pada Selasa, 2 November 2021 kemarin. Inisiatif ini merupakan upaya Chandra Asri untuk membantu pemerintah Indonesia mengurangi penumpukan sampah di TPA dan juga sampah yang terbuang ke lautan hingga 70% pada 2025 mendatang lewat pendekatan ekonomi sirkular.
"Operasional IPST ASARI ini dapat membantu mengatasi timbunan sampah dengan mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan sekitar seperti rumah tangga, industri besar serta industri kecil dan menengah, dan dari nelayan," ungkap
VP Corporate Relations & Sustainability Chandra Asri, Edi Rivai.
Baca Juga: Pendapatan dan laba Chandra Asri (TPIA) kompak naik hingga kuartal III Sampah tersebut, kata Edi, nantinya akan dikelola di IPST ASARI untuk kemudian dijual ke industri daur ulang dan diolah menjadi sumber daya yang lain yaitu BBM Plas. Menurut Edi, pengelolaan IPST ASARI sendiri dilakukan oleh masyarakat sekitar yang menjadi operator dan tergabung dalam KSM Sehati Maju Bersama. Yang mana, para operator tersebut telah terlebih dahulu mendapatkan pelatihan khusus sebelum mengoperasikan pengelolaan sampah plastik di IPST ASARI.
"Dengan penguatan kapasitas masyarakat, diharapkan manfaat dari pengelolaan sampah ini dapat dirasakan secara berkelanjutan," tuturnya. Edi melanjutkan, implementasi IPST ASARI ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan untuk meminimalisasi sampah plastik agar tidak terbuang ke lautan dengan mengadopsi pendekatan
Environment, Social, and Governance (ESG). IPST ASARI memiliki cakupan pengumpulan sampah plastik rumah tangga hingga 1 kelurahan, dengan kapasitas 8 ton sampah plastik yang terkumpul per bulan. Sebanyak 242 KK berpartisipasi untuk mengumpulkan sampah plastiknya, di mana sampah plastik bernilai tinggi akan dijual ke industri daur ulang, sedangkan sampah plastik bernilai rendah akan diproses melalui sistem pirolisis menjadi BBM Plas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .