KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (
TPIA) optimistis harga jual petrokimia akan membaik seiring dengan permintaan yang membaik. Hal ini berdampak membaiknya kinerja TPIA tahun ini. Suryandi, Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri meyakini, kinerja TPIA di akhir tahun ini akan membaik dari tahun lalu. Menjelang tahun politik, Suryandi berharap permintaan produk pengemasan meningkat, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan petrokimia sebagai bahan baku plastik. Terlebih, pasar domestik saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan petrokimia. TPIA hanya bisa memenuhi sekitar 40% kebutuhan.
Asal tahu saja, kinerja TPIA masih tertekan sepanjang periode Januari-September 2023. TPIA mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 14,6%
year on year (YoY) menjadi US$ 1,66 miliar per akhir kuartal III-2023.
Baca Juga: TPIA Memupuk Pundi-Pundi Baru Volume penjualan TPIA pada sembilan bulan pertama 2023 sebesar 1.608 kilo ton (KT), meningkat dari 1.568 KT pada periode yang sama tahun lalu. Tetapi, keseluruhan harga penjualan petrokimia TPIA mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untungnya, TPIA mampu menekan kerugian bersih dari sebelumnya US$ 111,547 juta per akhir kuartal III-2022 menjadi hanya US$ 21,38 juta. Salah satunya yakni akibat turunnya sejumlah beban, seperti beban pokok pendapatan yang menurun 18,3% menjadi US$ 1,59 miliar Penurunan ini beban pokok pendapatan disebabkan oleh penurunan harga bahan baku rata-rata. Harga rata-rata naphtha per kuartal III-2023 sebesar US$ 645 per ton, turun 28,5% dibandingkan rata-rata pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 902 per. Penurunan harga naphtha dipicu oleh penurunan harga rata-rata minyak mentah Brent sebesar 18,6% menjadi US$ 83 per barel dibandingkan dengan rata-rata harga naphtha sebesar US$ 102 per barel pada Sembilan bulan pertama 2022. Per kuartal III-2023, TPIA menyerap belanja modal alias
capital expenditure (capex) senilai US$ 51 juta. Untuk tahun ini, TPIA menganggarkan capex hingga US$ 100 juta. Capex ini digunakan untuk operasional dan
maintenance rutin.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Diversifikasi Bisnis, Termasuk ke Infrastruktur & Energi Meski belum menentukan angka pasti, Suryandi menaksir capex tahun depan akan lebih tinggi. Sebab, akan ada
turnaround maintenance 4 tahunan sekali yang dilaksanakan sekitar 30 hari sampai 45 hari. Proyeksi manajemen,
maintenance akan dilakukan pada kuartal II-2024.
Maintenance ini dilakukan untuk mengoptimalkan produksi dan untuk mendukung keamanan operasional pabrik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi