Chandra Asri (TPIA) rampungkan rights issue senilai Rp 15,5 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil merampungkan penawaran umum terbatas (PUT) III yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seluruh saham baru yang diterbitkan telah disetor penuh dan TPIA berhasil menambah modal sebesar US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 15,5 triliun. Aksi rights issue ini menjadi salah satu yang terbesar yang pernah dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini.

Dana segar yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua yang berskala global oleh anak perusahaan TPIA, yakni PT Chandra Asri Perkasa (CAP) 2 yang akan terdiri dari unit cracker, olefin terpolimerisasi serta fasilitas dan utilitas terkait. 


Hal ini sejalan dengan strategi Chandra Asri untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha untuk melayani kebutuhan pasar Indonesia.

Setelah rights issue, jumlah saham beredar TPIA meningkat sebanyak 3,79 miliar saham, dari 17,83 miliar menjadi 21,62 miliar saham). Komposisi saham publik sekitar 8,2%, memenuhi persyaratan saham publik (free-float) dari BEI.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) terus seimbangkan kelanjutan bisnis dan tanggung jawab sosial

Pembeli siaga (standby buyer) yang mendukung keberhasilan aksi korporasi ini adalah PT TOP Investment Indonesia, anak perusahaan Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang unggulan PTT Public Company Limited (PTT).

 
TPIA Chart by TradingView

“Pembiayaan yang diperoleh, memberi kami fondasi ekuitas yang kuat untuk melanjutkan rencana Perseroan dalam mengembangkan kompleks petrokimia kedua secepatnya,” terang Suryandi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporasi Chandra Asri.

Dengan keberhasilan pelaksanaan proses rights issue dan injeksi ekuitas, saat ini Thaioil memegang 15% saham di TPIA, dan merupakan bagian dari pemegang saham utama serta sponsor TPIA bersama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan SCG Chemicals. 

Thaioil dan TPIA juga telah menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku untuk pasokan nafta dan gas minyak cair ke TPIA dan CAP 2. Kesepakatan juga meliputi distribusi produk, untuk memberikan keamanan pasokan bahan baku dan membuka nilai lebih lanjut melalui sinergi.

Keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) untuk CAP 2 ditargetkan pada tahun 2022. Dalam hal ini, Thaioil dan SCG Chemicals berkomitmen untuk berinvestasi lebih lanjut secara kolektif hingga US$ 400 juta. Metode investasi selanjutnya akan ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham TPIA serta otoritas terkait.

Investasi di CAP 2 diproyeksikan menelan dana sekitar US$ 5 miliar. Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4 sampai 5 tahun, dan menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan selama periode tersebut. Hal ini akan menggandakan kapasitas produksi TPIA dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.

Hal ini akan membantu memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat, mengurangi ketergantungan impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, dan mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0. 

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham BRPT usai catat kinerja positif pada semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi