JAKARTA. Kian besarnya potensi pasar produk peternakan di dalam negeri memacu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Charoen Pokphand) terus berekspansi. Selain menambah produktivitas pabrik pakan ternak, perusahaan yang memiliki kode saham CPIN ini juga berencana menggenjot produksi DOC (day old chicken).Government Relations Charoen Pokphand Suparman S. menjelaskan, setidaknya ada dua ekspansi perusahaan tahun lalu. "Satu dari dua pabrik yang kami bangun tahun lalu, sudah selesai dibangun dan siap dioperasikan," kata Suparman, Rabu (4/7).Dua pabrik pakan unggas yang didirikan itu berlokasi di Lampung dan Cirebon, Jawa Barat. Kapasitas terpasang dari masing-masing pabrik itu sekitar 300.000 ton per tahun. Namun, pembangunan pabrik di Cirebon hingga kini baru berjalan 30%-40%.Molornya pembangunan pabrik tersebut lantaran terjadi pergeseran pembangunan pabrik karena persoalan cuaca. Pembangunan pabrik yang dijadwalkan bisa dimulai Agustus atau Oktober 2011, terpaksa mundur hingga awal tahun ini. Hingga saat ini Charoen telah memiliki tujuh pabrik pakan ternak yang berlokasi di Medan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Makassar. Total kapasitas produksi dari ketujuh pabrik pakan tersebut mencapai 3 juta ton.Tentu saja, kapasitas produksi dari masing-masing pabrik pakan itu beragam. Pabrik pakan yang terbesar berada di Jawa Barat dengan kapasitas mencapai 700.000 ton per tahun. Suparman bilang, ke depan, pihaknya masih akan terus melakukan ekspansi dengan membangun pabrik pakan. "Kami berencana bangun pabrik pakan di Bali, namun masih terkendala lahan," ujar Suparman. Charoen memandang penting membangun pabrik pakan di Bali demi memenuhi kebutuhan pakan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang selama ini masih didatangkan dari pabrik pakan di Surabaya.Selain di sektor pakan, Charoen juga berencana menggenjot produksi DOC. Selama ini, produksi DOC Charoen mencapai 10 juta ekor per minggu. Meski bertahap, kedepan, perusahaan berharap produksi dapat meningkat hingga 30%.
Charoen genjot produksi pakan dan anak ayam
JAKARTA. Kian besarnya potensi pasar produk peternakan di dalam negeri memacu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Charoen Pokphand) terus berekspansi. Selain menambah produktivitas pabrik pakan ternak, perusahaan yang memiliki kode saham CPIN ini juga berencana menggenjot produksi DOC (day old chicken).Government Relations Charoen Pokphand Suparman S. menjelaskan, setidaknya ada dua ekspansi perusahaan tahun lalu. "Satu dari dua pabrik yang kami bangun tahun lalu, sudah selesai dibangun dan siap dioperasikan," kata Suparman, Rabu (4/7).Dua pabrik pakan unggas yang didirikan itu berlokasi di Lampung dan Cirebon, Jawa Barat. Kapasitas terpasang dari masing-masing pabrik itu sekitar 300.000 ton per tahun. Namun, pembangunan pabrik di Cirebon hingga kini baru berjalan 30%-40%.Molornya pembangunan pabrik tersebut lantaran terjadi pergeseran pembangunan pabrik karena persoalan cuaca. Pembangunan pabrik yang dijadwalkan bisa dimulai Agustus atau Oktober 2011, terpaksa mundur hingga awal tahun ini. Hingga saat ini Charoen telah memiliki tujuh pabrik pakan ternak yang berlokasi di Medan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Makassar. Total kapasitas produksi dari ketujuh pabrik pakan tersebut mencapai 3 juta ton.Tentu saja, kapasitas produksi dari masing-masing pabrik pakan itu beragam. Pabrik pakan yang terbesar berada di Jawa Barat dengan kapasitas mencapai 700.000 ton per tahun. Suparman bilang, ke depan, pihaknya masih akan terus melakukan ekspansi dengan membangun pabrik pakan. "Kami berencana bangun pabrik pakan di Bali, namun masih terkendala lahan," ujar Suparman. Charoen memandang penting membangun pabrik pakan di Bali demi memenuhi kebutuhan pakan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang selama ini masih didatangkan dari pabrik pakan di Surabaya.Selain di sektor pakan, Charoen juga berencana menggenjot produksi DOC. Selama ini, produksi DOC Charoen mencapai 10 juta ekor per minggu. Meski bertahap, kedepan, perusahaan berharap produksi dapat meningkat hingga 30%.