KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan pandemi Covid-19, emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatat laba bersih Rp 2,28 triliun hingga kuartal III-2020. Dibandingkan periode yang sama di tahun 2019, jumlah tersebut menurun 10,94% dari Rp 2,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini tentunya akibat dampak dari adanya pandemi Covid-19. Adapun dalam laporan keuangannya, periode Januari hingga September 2020, CPIN meraup penjualan sebesar Rp 43,28 triliun. Dimana penjualan itu menurun 1,38% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 43,89 triliun.
Berdasarkan rinciannya, penjualan dari segmen pakan masih jadi kontributor utama senilai Rp 20,02 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan ayam pedaging senilai Rp 13,18 triliun atau meningkat 4,35% dari sebelumnya Rp 12,63 triliun serta penjualan ayam usia sehari sebanyak Rp 4,63 triliun atau 9,39% lebih rendah dari Rp 5,11 triliun.
Baca Juga: Meracik Portofolio Saham Pembagi Dividen demi Pendapatan Pasif Jangka Panjang Tim Investor Relation Perseroan mengatakan di tahun 2021 sendiri Charoen Pokphand Indonesia masih berfokus untuk mengoptimalkan bisnis perusahaan yang meliputi bisnis utama yakni pakan ternak, DOC, ayam pedaging, dan daging ayam olahan. Sehingga rencana bisnis di tahun ini diklaim belum ada yang baru. “Tidak ada yang baru, kami hanya melanjutkan strategi yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (11/1). Adapun, CPIN juga belum dapat menginformasikan terkait berapa target pertumbuhan dan penjualan yang dibidik di tahun ini. Namun yang pasti, CPIN optimistis produk-produk yang berpotensi dapat berkontribusi pada pertumbuhan di tahun ini adalah penjualan produk pakan ternak, DOC, ayam pedaging dan makanan olahan.
Baca Juga: IHSG hari ini (7/1) masih ada kesempatan menguat, berikut rekomendasi saham “Kami belum bisa share target penjualan di tahun 2021,” katanya.
Sementara itu, untuk anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini pihaknya juga belum dapat menginformasikan berapa alokasinya. Namun jika melihat di tahun 2020, CPIN telah menyiapkan capex sebesar Rp 1,5 triliun. “Kami belum bisa share angka belanja modal atau capex untuk tahun 2021,” pungkasnya. Tim Investor Relation juga menyebutkan hingga saat ini perusahaan dengan kode saham CPIN itu masih belum memiliki rencana untuk melakukan akuisisi pada perusahaan. “Belum ada rencana mengakuisisi perusahaan sampai saat ini,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli