KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga survei nasional Charta Politika merilis elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih tetap rendah di wilayah Sumatera. Jika dibandingkan dengan pasangan Prabowo Subianto - Ma'ruf Amin, perolehan calon petahana di Sumatera hanya 43,3 %. Sementara suara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Sumatera mencapai 48,3 %. Sisanya 8,5 % tidak menjawab.
Survei merinci, kekalahan Jokowi-Ma'ruf Amin paling telak ada di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Riau. Pasangan nomor urut 01 ini hanya unggul di Lampung. Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya kekalahan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Selatan dan Riau diakibatkan karena turunnya harga komoditas karet. "Beban Jokowi besar di karet. Harga karet jauh lebih tinggi termasuk sawit. Sementara pemilih hanya tahu apa yang mereka rasakan," kata Yunarto di kantornya, Senin (25/3). Yunanto melanjutkan hal ini berbeda terbalik dengan apa yang dihadapi Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada 2009. Kala itu SBY menang telak di wilayah komoditi sawit, batubara hingga kopi karena saat itu komoditi tersebut tengah meledak. "Wilayah tempur atau yang bisa jadi bersaing merebut elektabilitas ada di Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung," tambah Yunarto Wijaya.
Diketahui survei nasional preferensi politik masyarakat oleh Charta Politika Indonesia dilakukan pada 1-9 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 2000 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan
margin of error kurang lebih 2,19 % pada tingkat kepercayaan 95 %. (Theresia Felisiani) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul
Survei: Kekalahan Suara Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Akibat Turunnya Harga Karet, Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto