JAKARTA. Prospek bisnis asuransi umum atau kerugian tahun depan bakal lebih moncer. Lihat saja, sejumlah perusahaan asuransi kerugian berani mematok pertumbuhan yang cukup tinggi, contohnya PT Asuransi Bintang Tbk yang mematok target pendapatan premi tumbuh 20% dari tahun ini. Target PT Chartis Insurance Indonesia lebih besar lagi, minimal tumbuh 25%. Direktur Utama Asuransi Bintang, Zafar D. Idham bilang, prospek industri asuransi kerugian cerah karena terdorong pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan 6,4% pada 2011. Selain itu, potensi pasar asuransi kerugian di Indonesia juga masih tinggi. Sebab, masih banyak masyarakat yang belum terjamah asuransi. "Paling tidak, pendapatan premi 2011 bisa menembus Rp 200 miliar," kata Zafar, kemarin. Catatan saja, hingga Oktober kemarin, Asuransi Bintang berhasil mengumpulkan pendapatan premi Rp 131,08 miliar atau tumbuh 18% dari periode yang sama tahun lalu. Sampai akhir tahun, manajemen optimis pendapatan premi mencapai Rp 165,6 miliar.
Chartis dan Bintang dongkrak target premi
JAKARTA. Prospek bisnis asuransi umum atau kerugian tahun depan bakal lebih moncer. Lihat saja, sejumlah perusahaan asuransi kerugian berani mematok pertumbuhan yang cukup tinggi, contohnya PT Asuransi Bintang Tbk yang mematok target pendapatan premi tumbuh 20% dari tahun ini. Target PT Chartis Insurance Indonesia lebih besar lagi, minimal tumbuh 25%. Direktur Utama Asuransi Bintang, Zafar D. Idham bilang, prospek industri asuransi kerugian cerah karena terdorong pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan 6,4% pada 2011. Selain itu, potensi pasar asuransi kerugian di Indonesia juga masih tinggi. Sebab, masih banyak masyarakat yang belum terjamah asuransi. "Paling tidak, pendapatan premi 2011 bisa menembus Rp 200 miliar," kata Zafar, kemarin. Catatan saja, hingga Oktober kemarin, Asuransi Bintang berhasil mengumpulkan pendapatan premi Rp 131,08 miliar atau tumbuh 18% dari periode yang sama tahun lalu. Sampai akhir tahun, manajemen optimis pendapatan premi mencapai Rp 165,6 miliar.