Chartis Gaet 500.000 Nasabah UKM



JAKARTA. Bisnis asuransi mikro menjadi salah satu ladang empuk bagi PT Chartis Insurance Indonesia. Selama tiga tahun menggarap asuransi mikro, Chartis sudah menggaet sebanyak 500.000 nasabah yang semuanya merupakan pelaku usaha berpenghasilan pas-pasan. Asuransi yang diberikan berupa asuransi kesehatan dan kecelakaan.

Head of Micro Insurance Chartis Muwafick Hidayat mengatakan, potensi bisnis asuransi mikro ini cukup besar. Sebab, pelaku usaha kecil di Indonesia jumlahnya bejibun, lebih dari 40 juta.

Di sisi lain, perusahaan asuransi yang masuk ke bisnis ini masih minim. Alasannya karena tingkat risiko yang harus ditanggung perusahaan tidak sebanding dengan pendapatan premi. "Padahal kalau digarap serius asuransi mikro ini sangat prospektif. Hal itu terlihat dari penerimaan premi asuransi mikro kami yang terus meningkat sejak diluncurkan tahun 2007 lalu,” ujar Hidayat, Rabu (4/8).


Sayangnya, meski mengklaim pendapatan premi asuransi mikro tumbuh positif dari tahun ke tahun, Hidayat enggan menjelaskan total nilai penerimaan premi yang telah mereka peroleh. Dia cuma mengatakan, bisnis asuransi mikro mereka masih berjalan baik sampai saat ini.

Hidayat mengakui, banyak kendala untuk memasarkan asuransi mikro mereka ini. Selain belum bisa menjangkau pelaku UMKM di daerah pelosok, banyak dari mereka yang masih minim pengetahuannya akan pentingnya asuransi. “Kebanyakan pelaku UMKM belum memiliki kesadaran berasuransi,” imbuh dia.

Makanya, Chartis terus mengembangkan jaringan dan saluran distribusi. Chartis juga menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak untuk mengembangkan sektor ini. Misalnya dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebagai lembaga penyalur kredit ke sektor mikro.

Ke depan, Hidayat optimistis, asuransi mikro bakal terus berkembang dan memberikan kontribusi yang berarti pada bisnis asuransi Chartis. "Indikasinya, pertumbuhan positif sektor UMKM yang cukup pesat," imbuhnya.

Sekretaris Perusahaan PNM Arif Mulyadi mengakui para pelaku bisnis mikro memang banyak yang belum mengenal pentingnya asuransi. Maklum, belum banyak perusahaan asuransi yang memberi perlindungan kepada pelaku usaha gurem ini. “Maka itu PNM dan mitra perusahaan asuransi akan gencar bersinergi untuk mensosialisasikan pentingnya berasuransi bagi pelaku sektor ini,” kata Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test