KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Chatib Basri sekaligus eks Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) merupakan cara yang paling ampuh menangani dampak corona virus disease 2019 (Coivid-19) terhadap perekonomian. Chatib menyampaikan, skema BLT penting untuk memperkuat sisi demand melalui konsumsi masyarakat, ini lebih penting dari pada sisi supply. Sebab, menurutnya meski dunia usaha diberikan bermacam stimulus, namun tanpa ada kepastian daya beli masyarakat rasanya akan percuma.
Adapun sejauh ini pemerintah telah menggelontorkan BLT dalam bentuk bentuk uang tunai baik untuk masyarakat miskin maupun menengah dalam perlindungan sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Baca Juga: Ekonomi Masuk Jurang Resesi, Gelombang PHK Makin Menjadi Misalnya, BLT dana desa, pra kerja, dan bansos non-Jabodetabek dengan alokasi dana sekitar Rp 84,2 triliun. Di sisi lain, pemerintah juga mengeluarkan program susulan dalam PEN berupa BLT subsidi gaji karyawan dengan anggaran Rp 37,7 triliun. Selain itu ada pula, bansos produktif untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupa cash transfer dengan pagu senilai Rp 21 triliun. Chatib menilai pemerintah belum optimal menyokong daya beli masyarakat di kelas menengah, terutama yang berada di sektor informal. Dia bilang masalahnya adalah data.