Chatib Basri: Wabah corona bisa buka peluang datangnya investasi ke Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memang membawa krisis terhadap Indonesia. Akan tetapi, Menteri Keuangan periode 2013-2015 Chatib Basri memandang kalau ini pun bisa membawa peluang ke pangkuan Indonesia, khususnya dalam hal investasi. 

Chatib menerangkan, dengan adanya pandemi yang memukul aktivitas suatu negara, maka akan mendorong perusahaan untuk melakukan diversifikasi lokasi penempatan investasinya, sehingga ada peluang negara-negara lain menangkap peluang tersebut, termasuk Indonesia. 

Baca Juga: Pemerintah perlebar defisit APBN tahun 2021 hingga 5,2%


"Ada kesempatan besar buat pemerintah Indonesia. Karena satu hal yang dipahami oleh perusahaan, setelah krisis pandemi ini, betapa berbahayanya menempatkan seluruh portofolio dalam satu negara," kata Chatib, Rabu (28/7) via video conference

Keyakinan Chatib ini juga berdasar pada pengalamannya pada tahun 2011 - 2012 lalu, saat ia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pada tahun tersebut, Indonesia berhasil meyakinkan perusahaan Toyota untuk berinvestasi sebesar US$ 3,7 miliar.

Hal ini dilakukan perusahaan tersebut karena negara Thailand yang menjadi lokasi basis produksi Toyota mengalami banjir sehingga timbul kekhawatiran akan ada risiko kalau Toyota hanya menempatkan tempat produksinya di negara Gajah Putih tersebut. 

"Ketika saya tahu ada natural disaster, kami langsung datang ke Tokyo dan meyakinkan mereka untuk menempatkan production based-nya di Indonesia. Akhirnya mereka yakin. Karena memang perlu adanya diversifikasi," tambah Chatib. 

Baca Juga: Jokowi: Indonesia diprediksi jadi sebagai negara dengan pemulihan ekonomi tercepat

Meski ada peluang, tetapi Chatib tetap menekankan kalau Indonesia tak bisa tinggal diam. Pembenahan dan usaha perlu dilancarkan untuk menarik para investor tersebut. Pasalnya, Indonesia juga memiliki negara-negara saingan seperti Malaysia, Vietnam, ataupun Singapura. 

"Makanya tergantung dengan regulasi yang ada di Indonesia. Dengan omnibus law, regulasi lain, dan lain-lain kalau beres pasti kesempatan menjadi besar," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi