KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen bahan kimia untuk industri tekstil, PT ChemStar Indonesia Tbk (
CHEM) memproyeksikan hasil ekspansi ke sektor kosmetik dan makanan baru bisa dirasakan tahun depan. Sekretaris Perusahaan CHEM Wenty Akbar Rasjid mengatakan bahwa saat ini perseroan masih berupaya mengembangkan pasar tekstil terlebih dahulu. Terlebih, market share perseroan baru 2%-3% dengan penjualan ke pabrik-pabrik tekstil seperti Kahatex, Centex, Indorama dan lain-lain. Wenty menjelaskan, rencana perluasan pasar ke sektor kosmetik dan makanan lantaran produknya produk yang dijual perseroan dapat dikembangkan ke sektor luar tekstil.
Baca Juga: Usai IPO, Chemstar (CHEM) Perluas Pasar ke Segmen Kosmetik Serta F&B "Contohnya pewarna, dan yang sekarang kami jual bisa diperluas ke industri makanan dan kosmetik, itu sebabanya kami melirik ke industri tersebut," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/7). Hanya saja, Wenty memperkirakan hasil ekspansi tersebut belum akan dirasakan pada kinerja keuangan tahun ini. Menurutnya, pendapatan CHEM tahun ini masih 100% dari sektor tekstil. "Diperkirakan tahun depan baru bisa ada kontribusi ke pendapatan dan target kami untuk tahun pertama menyumbang 10%-20% dari total pendapatan perseroan," katanya. Tahun ini, CHEM juga optimistis tetap bisa mencetak pertumbuhan kinerja. Pihaknya menilai peluang untuk meningkatkan
market share sangat besar. "Proyeksi market share dalam 5 tahun akan double dari yang sekarang," katanya. Strategi perseroan juga semakin dimudahkan dari dana segar yang telah didapatkan melalui IPO. Sebagai informasi, dalam aksi korporasinya itu CHEM melepas sebanyak 500 juta saham baru atau sebanyak 29,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. CHEM melakukan IPO dengan harga Rp 150 per lembar saham. Dus, CHEM memperoleh dana segar Rp 75 miliar yang digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan serta modal kerja. Oleh sebab itu, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan 15% untuk pendapatan tahun ini. Ini berarti, CHEM diproyeksi membukukan pendapatan sekitar Rp 103 miliar di akhir tahun.
Baca Juga: Chemstar (CHEM) Perluas Pasar ke Segmen Kosmetik Serta F&B Dari segi laba, emiten baru ini menargetkan pertumbuhan sekitar 14,3%. Perkiraan ini tidak lepas dari karena kondisi permintaan yang tinggi dari akibat supply-chain shock alias tidak terpenuhinya permintaan industri tekstil domestik. Ini seiring dengan krisis energi dan tingginya tarif logistik. Sebagai gambaran, pada tahun 2021 CHEM menorehkan pendapatan usaha sebesar Rp 89,62 miliar atau meningkat 13% bila dibandingkan dengan penjualan di tahun 2020 sebesar Rp 79,33 miliar.
Dengan raihan tersebut, CHEM berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 192% secara tahunan, dibandingkan pada tahun 2020 yang hanya tumbuh 14%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto