KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kini bersiap melakukan tajak sumur untuk kembali mengebor di Blok Rokan. Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengungkapkan rencana pengeboran akan segera dimulai. "Sudah mau
spud in (tajak sumur) mulai pengeboran," ujar Julius kepada Kontan.co.id, Jumat (18/12). Julius menambahkan, sesuai rencana awal akan ada dua rig yang diaktifkan. Dua rig tersebut telah berada dilokasi dan siap untuk memulai pengeboran.
Kendati demikian, Julius belum bisa memastikan rencana pengeboran 11 sumur hingga akhir tahun nanti dapat terlaksana atau tidak. Ia menjelaskan, sejauh ini belum ada lagi aktivitas pengeboran di Blok Rokan sehingga proses pengeboran kembali ini diharapkan berjalan lancar. Namun, Julius mengatakan, rencana penambahan rig akan diusahakan untuk dilakukan secepatnya.
Baca Juga: Blok Rokan banyak peminat, Pertamina: Masih kami review partner yang sudah mengajukan Sebelumnya, pengeboran kembali Chevron di Blok Rokan ditargetkan dapat dimulai pada November lalu. Rencana ini kemudian mundur ke awal Desember ini. Namun hingga saat ini, belum ada pengeboran yang dilakukan. Sekedar informasi, investasi senilai US$ 154 juta PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan bakal terbagi dalam dua tahapan. Sebelumnya, Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin bilang, dengan investasi sebesar itu, maka pengeboran sumur yang masif dapat dilakukan. "Kalau kita lihat ada
natural decline selama 2 tahun terakhir ini kan hampir tidak ada sumur. Tapi sekarang kan sudah ada sumurnya. Dengan US$ 154 juta, kita bisa lihat sampai Agustus saja 100 sumur sampai 200 sumur ini kami usahakan," jelas Jaffee dalam diskusi 'New Paradigm For More Oil and Gas Production' secara virtual, Kamis silam (5/11). Ia melanjutkan untuk investasi tahap pertama akan dialokasikan dana sebesar US$ 11 juta guna pengeboran 11 sumur hingga akhir tahun 2020. Dengan jumlah pengeboran tersebut maka produksi diharapkan terdongkrak ke level 500 barel per hari. Selanjutnya, jumlah pengeboran naik drastis menjadi 107 sumur dengan investasi mencapai US$ 143 juta hingga Juli 2021. SKK Migas memproyeksikan penambahan produksinya sebesar 5.000 barel per hari. Disisi lain, PT Pertamina hingga kini masih belum mengambil keputusan final untuk mitra strategis dalam mengelola Blok Rokan pada Agustus 2021 mendatang. SVP Komunikasi Perusahaan dan Hubungan Investor Pertamina Agus Suprijanto mengungkapkan, saat ini proses pendataan masih berlangsung. "Saat ini pendataan masih berlangsung dan juga review terhadap partner-partner yang mengajukan minat," kata Agus kepada Kontan.co.id, Senin (14/12).
Kendati sudah ada pihak yang tertarik, sejauh ini Pertamina masih membuka kesempatan pada para investor lainnya. Sebelumnya, kepastian soal pihak-pihak yang tertarik menjadi mitra Pertamina diungkapkan oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Sudah ada beberapa yang ajukan," ungkap Ahok kepada Kontan.co.id, Minggu (13/12). Kendati demikian, Ahok masih enggan merinci perusahaan mana saja yang telah mengajukan proposal untuk menjadi mitra Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat