JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) telah menerima surat resmi pengembalian wilayah kerja panas bumi (WKP) di daerah Ciremai, Jawa Barat, oleh PT Chevron Geothermal Indonesia. Meski sebelumnya, Chevron sudah memenangkan lelang atas proyek geotermal yang bernilai Rp 60 miliar tersebut. Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulayana mengatakan, dengan hengkangnya Chevron dari proyek tersebut, maka pihaknya akan kembali melelang ulang proyek geotermal di Gunung Ciremai. "Alasan Chevron sendiri karena potensi panas bumi di Ciremai itu kecil, sehingga nilai keekonomiannya kecil untuk mereka," kata dia, usai Rapat Dengar Pendapat bersama Menteri ESDM dan Komisi VII DPR, Senin (26/1). Selain karena potensinya kecil, hengkangnya Chevron juga ditengarai karena adanya penolakan masyarakat setempat. Kabarnya, proyek geotermal di Gunung Ciremai sebenarnya berpotensi bagus. Dari studi awal proyek itu semisal, diproyeksi bisa menghasilkan energi listrik berkapasitas 150 Megawatt (MW).
Chevron hengkang di dua proyek PLTP
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) telah menerima surat resmi pengembalian wilayah kerja panas bumi (WKP) di daerah Ciremai, Jawa Barat, oleh PT Chevron Geothermal Indonesia. Meski sebelumnya, Chevron sudah memenangkan lelang atas proyek geotermal yang bernilai Rp 60 miliar tersebut. Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulayana mengatakan, dengan hengkangnya Chevron dari proyek tersebut, maka pihaknya akan kembali melelang ulang proyek geotermal di Gunung Ciremai. "Alasan Chevron sendiri karena potensi panas bumi di Ciremai itu kecil, sehingga nilai keekonomiannya kecil untuk mereka," kata dia, usai Rapat Dengar Pendapat bersama Menteri ESDM dan Komisi VII DPR, Senin (26/1). Selain karena potensinya kecil, hengkangnya Chevron juga ditengarai karena adanya penolakan masyarakat setempat. Kabarnya, proyek geotermal di Gunung Ciremai sebenarnya berpotensi bagus. Dari studi awal proyek itu semisal, diproyeksi bisa menghasilkan energi listrik berkapasitas 150 Megawatt (MW).