Chevron lakukan penghematan di proyek IDD



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chevron Pacific Indonesia (CPI) akhirnya memasukkan proposal revisi Plan of Development (POD) untuk proyek Indonesia Deep Water Development (IDD). Dalam proposal tersebut, Chevron diminta untuk mengurangi biaya investasi.

Senior VP PGPA Chevron Indoasia Business Unit, Yanto Sianipar memyebut Chevron bersama mitra di proyek IDD memang berusaha untuk menurunkan biaya investasi. Sehingga proyek tersebut bisa segera dijalankan dengan ekonomis.

"Kami mengkonfirmasi bahwa Chevron bersama mitra joint venture terus mencari peluang untuk mengurangi biaya proyek dan meningkatkan nilai ekonomis proyek IDD,"ungkap Yanto kepada Kontan.co.id, Rabu (10/10).


Namun sayangnya Yanto belum mau menyebut jumlah pengurangan biaya dan juga total investasi untuk proyek IDD tahap kedua yang mencakup Lapangan Gendalo dan Lapangan Gehem. Sebelumnya pemerintah memperkirakan besaran biaya proyek IDD tahap dua berkisar antara US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar. 

Investasi tersebut rencananya akan digunakan Chevron untuk membangun sejumlah infrastruktur baru. Infrastruktur baru tersebut yang termasuk dalam revisi POD I ini, di antaranya adalah sumur-sumur bawah laut (subsea wells), sistem pipa alir yang menghubungkan sumur-sumur ke fasilitas-fasilitas produksi, Anjungan produksi di lokasi-lokasi hub Gendalo dan Gehem, Fasilitas jaringan pipa ke Terminal Santan dan Terminal Senipah.

Namun Cehvron belum mau menyebut program kerja untuk proyek IDD tahap dua setelah revisi POD tersebut. "Kami terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan menentukan langkah selanjutnya untuk meraih pencapaian-pencapaian proyek penting ini," ungkap Yanto.

Yanto pun hanya menekankan Chevron masih akan tetap berkomitmen di proyek tersebut. "Kami yakin bahwa proyek IDD dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia. Chveron berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan sumber daya alam secara selamat, efisien, dan andal," kata Yanto.

Chevron telah mengembangakan proyek IDD Tahap 1, yaitu Lapangan Bangka yang memulai produksi tahun 2016. Dalam proyek IDD, Chevron Indonesia Company (sebagai operator) memegang 63% saham kepemilikan di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni, Tip Top, PHE, dan para mitra Muara Bakau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .