Chevron siap melanjutkan tiga proyek besar migas



JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia dalam lima tahun ke depan akan tetap berkomitmen membenamkan investasi miliaran dolar di Indonesia. Setidaknya ada tiga proyek besar yang bakal digarap Chevron. Sekarang ini proyek-proyek tersebut sedang menunggu lampu hijau dari pemerintah.

Manager Corporate Communication Chevron Pacific, Dony Indrawan, mengungkapkan, dalam waktu lima tahun ke depan Chevron sudah menyiapkan beberapa proyek untuk mengejar target produksi. "Kami masih berkomitmen untuk menjaga ketahanan energi di Indonesia," ungkap dia kepada KONTAN, Rabu (24/10).

Di tahun depan nanti, Chevron akan menerapkan teknologi sistem injeksi uap terbesar di dunia. Sistem injeksi ini untuk memaksimalkan produksi minyak di lapangan Duri, Sumatera Selatan. Sekarang, kapasitas lapangan Duri sekitar 300.000 barel per hari. "Nama proyeknya Duri Steam Flood, kami sudah siapkan US$ 500 miliar," ungkap dia.


Selain itu, menurut Dony, pihaknya juga akan mengerjakan proyek Minas Surfactant Project (MSP) di Lapangan Minas, Riau. Proyek ini adalah upaya peningkatan produksi minyak atau enhanced oil recovery (EOR). "Kami investasi untuk proyek tersebut US$ 175 miliar," imbuh dia.

Cadangan migas di Lapangan Minas mencapai 9 miliar barel dengan potensi produksi satu juta bph. Tapi, sekarang produksinya hanya 335.000 bph. Bersamaan dengan itu, Chevron juga akan menjajaki proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) Lapangan Bangka, Selat Makassar.

Proyek IDD lainnya adalah IDD Gendalo Hub dan IDD Gehem Hub. Tiga proyek IDD itu semuanya berada di Selat Makasar. Investasi untuk tiga proyek IDD ini mencapai US$ 7 miliar. "Kita masih berkomunikasi dengan pemerintah soal final investment decision (FID)," kata dia.

Sebelumnya Gde Pradnyana, Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), mengatakan, "IDD Bangka kami targetkan bakal beroperasi lebih cepat yaitu pada 2015, karena konstruksinya tinggal penyambungan pipa saja," ujarnya.

Setelah Chevron merampungkan FID Lapangan Bangka, tahap selanjutnya ialah pelaksanaan proses tender. Menurut Gde, BP Migas optimistis, tahap konstruksi IDD Bangka bisa dimulai akhir 2013 mendatang setelah proses lelang yang diperkirakan memakan waktu selama delapan bulan selesai.

Gde bilang, dua proyek lain yang telah dipersiapkan Chevron yaitu IDD Gendalo Hub dan IDD Gehem Hub juga dalam penyelesaian FID. Rencananya, Gendalo Hub akan mengintegrasikan Lapangan Gendalo, Maha, dan Gandang di kedalaman 2.200 sampai 5.600 kaki, dengan produksi diproyeksikan mencapai 550 mmscfd.

Terbelit kasus

Hanya saja, Chevron kini lagi gundah. Perusahaan energi asal Negeri Uwak Sam itu menilai tidak adanya kepastian hukum atas kegiatan operasi Chevron di Tanah Air. Akibatnya, Chevron mengklaim, susah mencapai produksi maksimal.

Seperti diketahui, Chevron kini lagi terbelit kasus proyek bioremediasi atau pemulihan lingkungan tanah setelah terkena tumpahan minyak hasil produksi. Jaksa menuduh Chevron merugikan negara Rp 200 miliar karena diduga proyek tersebut fiktif. Terkait kasus ini, empat karyawan Chevron kini menjadi tahanan Kejaksaan Agung.

Dony bilang, sebelum adanya kasus tersebut, karyawan Chevron bekerja maksimal agar produksi sesuai target pemerintah. Tahun lalu, total produksi Chevron mencapai 422.000 barel per hari (bph) atau 40% dari produksi minyak nasional yang mencapai 903.400 bph. "Setelah kasus ini memang agak sulit mencapai maksimal," kata dia.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie