Chevron tengah rampungkan tender demi kejar pengeboran Rokan tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengeboran Blok Rokan yang sedianya ditargetkan pada November 2020 harus mengalami pemunduran jadwal ke awal Desember 2020.

Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menjelaskan, sejumlah tahapan masih harus dirampungkan oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebelum dapat memulai pengeboran.

"CPI mengajukan procurement list pada 10 Oktober 2020 dan disetujui pada 13 Oktober 2020. CPI segera melakukan proses tender untuk melengkapi peralatan-peralatan maupun barang-barang yang diperlukan dalam melaksanakan proses pengeboran sesuai dengan kesepakatan HOA," ujar Susana kepada Kontan.co.id, Minggu (1/11).


Susana melanjutkan, ada 19 paket barang dan jasa yang akan ditenderkan guna melengkapi 10 palet yang telah ada sebelumnya.

Baca Juga: Untuk Kebutuhan Blok Rokan, Pertamina Akan Membeli Listrik PLN

Ia memastikan, pengawasan terus dilakukan SKK Migas guna memastikan rencana pengeboran tahun ini dapat tetap terlaksana.

Adapun, di sisa tahun ini Chevron direncanakan akan mengaktifkan dua rig guna pengeboran 11 sumur. "Sebagian tender sudah selesai, sebagian masih berlangsung," kata Susana.

Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) yang bakal masuk sebagai pengelola Blok Rokan pada Agustus 2021 mendatang diharapkan dapat melanjutkan kegiatan pengeboran yang akan dilakukan Chevron.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan pengeboran sumur baru di Blok Rokan dapat mencapai 180 sumur di 2022 mendatang menyusul alih kelola di Agustus tahun depan.

Baca Juga: Harga minyak ditutup menguat 2% setelah peringatan badai tropis baru di AS

Jumlah pengeboran sumur ini meningkat dari rencana pengeboran periode Agustus 2021 hingga Desember 2021 yang hanya sebanyak 44 sumur.

Selain itu, lokasi pengeboran Pertamina di area Blok Rokan pun telah dikordinasikan dengan SKK Migas dan Chevron selaku operator eksisting.

"Akan disiapkan Pertamina sendiri. Tetapi di mana saja lokasinya, adalah salah satu yang dikoordinasikan. Intinya, SKK Migas berharap pada saat Pertamina masuk, kegiatan yang sudah dilakukan CPI bisa dilanjutkan," tandas Susana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto