MOMSMONEY.ID - Kembali menuai kontroversi, apa, sih, sebenarnya gaya hidup
childfree? Simak penjelasannya berikut ini. Setelah banyak menjadi perbincangan di mana-mana, gaya hidup
childfree kembali menuai kontroversi setelah kembali digaungkan oleh
youtuber Gita Savitri di media sosial miliknya. Hal tersebut dipicu lantaran banyak orang menganggap
childfree tidak sesuai dengan gaya hidup orang Indonesia.
Baca Juga: Intip 5 Kado Valentine buat Pasangan yang Baru Jadian, Anti Mainstream lo Lalu, sebenarnya apa, sih,
childfree itu? Gaya hidup seperti apa sebenarnya
childfree itu? Apa alasan seseorang ingin menganut gaya hidup ini? Berikut ini penjelasannya.
Childfree, menurut
Wikipedia, adalah sebuah pilihan atau gerakan sukarela di mana wanita atau pasangan suami istri memutuskan untuk tidak memiliki anak. Gaya hidup ini mulai muncul di akhir abad 20. Namun, gaya hidup ini dinilai tidak sesuai dengan peran seorang wanita dan tujuan dari pernikahan yang telah diyakini oleh banyak masyarakat luas. Kenyataannya, saat ini gaya hidup
childfree telah banyak menjadi pilihan pasangan suami istri modern.
Baca Juga: 6 Ide Kado Valentine Unik buat Perempuan, Dijamin Bikin Kesengsem Banyak alasan mengapa beberapa pasangan memilih menganut gaya hidup ini. Beberapa alasan diungkapkan oleh salah satu penulis pendukung gaya hidup
childfree, Corinne Maier. Dalam bukunya, ia menyatakan berbagai alasan mengapa banyak wanita lebih memilih gaya hidup ini. Masalah finansial, sudah banyaknya tanggungjawab sosial dan keluarga yang menjadi tanggungan, hingga pilihan untuk tidak mau menjadi seorang ibu. Latar belakang karier biasanya mendorong seorang wanita enggan untuk memiliki anak. Selain itu, alasan lain seperti ada masalah kesehatan genetik dan ketakutan akan perubahan fisik akibat kehamilan juga menjadi alasan seorang wanita enggan memiliki anak.
Baca Juga: 4 Tanda Hubungan dengan Pasangan bakal Tahan Lama, Simak yuk Tapi, ketakutan akan adanya populasi berlebih, masa depan yang dinilai semakin buruk, keadaan alam memburuk, dan kelangkaan sumber daya alam menjadi tolak ukur juga untuk tidak memiliki anak.
Rasa takut tersebut kemudian membuat wanita atau pasangan suami istri memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak. Banyak juga pasangan suami istri yang lebih memilih untuk mengadopsi anak. Karena penganut gaya hidup ini percaya bahwa banyak anak di luar sana yang masih membutuhkan bantuan untuk diadopsi. Nah, jika sudah tahu perihal
childfree dan alasannya, apakah Anda termasuk pada kelompok yang mendukung gaya hidup
childfree atau tidak? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Christ Penthatesia