KONTAN.CO.ID - Pasar bisnis start-up Indonesia bak medan persaingan baru bagi raksasa teknologi asal China. Korporat dari Tiongkok itu makin getol mendanai perusahaan rintisan asal Indonesia. Kabar terbaru, JD.com, e-commerce terbesar kedua China, masuk ke Go-Jek, perusahaan layanan transportasi online. Sumber Reuters mengatakan, JD.com menyuntik sekitar US$ 100 juta atau setara Rp 1,34 triliun ke Go-Jek (kurs US$ 1=Rp 13.400). Suntikan ini disebut-sebut merupakan rangkaian aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh Go-Jek dan akan ditutup pada kuartal III-2017. Aksi ini hanya berselang sepekan setelah penguasa e-commerce China, Alibaba Group Holding menyuntikkan dana US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun ke Tokopedia. Alibaba menyisihkan JD.com yang juga berminat masuk ke Tokopedia.
China agresif ke start up Indonesia
KONTAN.CO.ID - Pasar bisnis start-up Indonesia bak medan persaingan baru bagi raksasa teknologi asal China. Korporat dari Tiongkok itu makin getol mendanai perusahaan rintisan asal Indonesia. Kabar terbaru, JD.com, e-commerce terbesar kedua China, masuk ke Go-Jek, perusahaan layanan transportasi online. Sumber Reuters mengatakan, JD.com menyuntik sekitar US$ 100 juta atau setara Rp 1,34 triliun ke Go-Jek (kurs US$ 1=Rp 13.400). Suntikan ini disebut-sebut merupakan rangkaian aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh Go-Jek dan akan ditutup pada kuartal III-2017. Aksi ini hanya berselang sepekan setelah penguasa e-commerce China, Alibaba Group Holding menyuntikkan dana US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun ke Tokopedia. Alibaba menyisihkan JD.com yang juga berminat masuk ke Tokopedia.