KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China telah memutuskan untuk mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait langkah-langkah akhir anti-subsidi yang diterapkan oleh Uni Eropa (UE) terhadap kendaraan listrik (EV) asal China. Mengutip
cgtn.com, juru bicara Kementerian Perdagangan China mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi kepentingan pengembangan industri EV dan mendorong kerja sama global dalam transformasi hijau.
Penolakan Terhadap Tindakan UE
Meskipun China sebelumnya telah mengajukan banding ke WTO mengenai tindakan awal anti-subsidi UE, juru bicara tersebut menyatakan penyesalan atas keputusan UE yang melanjutkan penerapan tarif pengimbangan tinggi terhadap kendaraan listrik asal China.
Baca Juga:
China Murka! Produsen Mobil Diminta Stop Investasi di Eropa Pendukung Tarif EV Langkah ini diambil meski terdapat penolakan dari pemerintah negara anggota UE, para pelaku industri, dan masyarakat umum. China dengan tegas menentang keputusan UE, berargumen bahwa tindakan tersebut tidak memiliki dasar faktual dan hukum yang jelas. Juru bicara Kementerian Perdagangan menekankan bahwa langkah UE melanggar aturan WTO dan merupakan penyalahgunaan tindakan perlindungan dagang yang disamarkan sebagai kebijakan subsidi. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk proteksionisme yang merugikan.
Seruan untuk Kerja Sama
China mendesak Uni Eropa untuk mengakui kesalahan tersebut dan segera memperbaiki praktik-praktik yang dianggap ilegal. Baca Juga:
Ini Pembalasan Pertama China ke Uni Eropa Terkait Perang Dagang Mobil Listrik Pihak China menyerukan agar UE bekerja sama untuk menjaga stabilitas industri kendaraan listrik global serta rantai pasokan, sekaligus mempererat hubungan ekonomi dan perdagangan antara China dan Uni Eropa. Dengan langkah ini, China berharap untuk memperkuat posisi industri EV-nya di pasar global dan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih adil bagi semua pihak yang terlibat.
Editor: Handoyo .