China akan bangun PLTN berteknologi generasi keempat pada April 2011



BEIJING. Belajar dari kejadian krisis nuklir di Jepang, China menerapkan teknologi nuklir tercanggih yakni teknologi generasi keempat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di negaranya yang akan dimulai bulan depan. PLTN itu rencananya akan didirikan di Provinsi Shangdong dengan instalasi reaktor pendingin gas dengan temperatur tinggi pertama di dunia. "Teknologi ini yang membedakan reaktor Jepang dan China," ujar Cui Shaozhang Deputi General Manager Huaneng Nuclear Power Development Co. Proyek demonstrasi teknologi yang digunakan dalam pembangkit nuklir ini telah dilakukan melalui kerjasama antara China Huaneng, China Nuclear Engineering Corp. dan Tsinghua University pada Juli lalu. China mulai mengoperasikan teknologi nuklir secara komersial pada 1994. PLTN China memiliki 14 reaktor yang beroperasi, 26 reaktor yang masih dalam tahap pembangunan dan 28 reaktor yang masih dalam perencanaan. Pembangkit ini berkapasitas 40 gigawatt pada 2015 dan akan bertambah menjadi 70 gigawatt pada 2020. China Huaneng Group bertujuan untuk menghasilkan sekitar 35% listrik dengan teknologi bersih pada 2020 untuk mengurangi polusi. Perusahaan juga berencana untuk mengurangi konsumsi batubara per kilowatt-jam listrik sebanyak 10% menjadi 304 gram pada 2020. Selain di China, negara ini juga bakal membangun reaktor nuklir lagi di beberapa negara.


Editor: Rizki Caturini