China akan Berikan Sepasang Panda Baru ke Kebun Binatang Adeladide Australia



KONTAN.CO.ID - ADELAIDE. Perdana Menteri China Li Qiang mengumumkan, China akan memberikan sepasang panda baru ke Kebun Binatang Adelaide di Australia. Panda baru ini diberikan sebagai pengganti sepasang panda yang akan kembali ke China pada akhir tahun ini.

Mengutip Reuters, Minggu (16//6), Perdana Menteri Li memulai yang kunjungannya ke Australia pada Minggu. Ia mengatakan bahwa hubungan bilateral kembali ke jalurnya ketika ia memulai perjalanan pertama perdana menteri China ke Australia dalam tujuh tahun.

China yang merupakan mitra dagang terbesar Australia, memberlakukan pembatasan terhadap sejumlah ekspor pertanian dan mineral Australia pada tahun 2020 selama perselisihan diplomatik yang kini sebagian besar telah mereda.


Pada hari Minggu, agenda resmi pertama Li adalah mengunjungi sepasang panda yang dipinjamkan dari China ke kebun binatang Adelaide.

Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Dukung Realisasi Investasi Industri di Indonesia

Di kebun binatang, Li mengumumkan bahwa panda-panda tersebut akan kembali ke China pada bulan November dan kebun binatang tersebut akan memilih dua panda raksasa baru, lapor kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua.

Panda-panda tersebut, Fu Ni dan Wang Wang, telah berada di kebun binatang tersebut sejak tahun 2009 namun belum berhasil dikawinkan, menurut ABC.

Li selanjutnya akan makan siang bersama eksportir anggur Australia Selatan, yang hingga saat ini menutup pasar China karena perselisihan yang menghentikan ekspor pertanian dan mineral Australia senilai A$20 miliar ($13 miliar) tahun lalu.

Sebelumnya pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan kunjungan Li sangat penting dalam menunjukkan hubungan yang stabil antara dua mitra dagang utama.

“Hal ini terjadi setelah dua tahun kerja keras dan penuh kesabaran yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan hubungan,” kata Wong kepada ABC.

Mengenai panda, Wong mengatakan hewan-hewan tersebut telah menjadi bagian besar dalam kehidupan banyak keluarga di Adelaide.

Pada hari Senin, Li akan mengunjungi ibu kota Canberra untuk bertemu dengan Perdana Menteri Anthony Albanese, kemudian singgah di negara bagian Australia Barat yang kaya akan bijih besi.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Pabrikan China Perkuat Basis Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Australia adalah pemasok bijih besi terbesar ke China, yang telah menjadi investor dalam proyek pertambangan Australia, meskipun beberapa investasi Tiongkok baru-baru ini di bidang mineral penting telah diblokir oleh Australia karena alasan kepentingan nasional.

Li tiba dari Selandia Baru dan menyoroti permintaan China terhadap produk pertanian negara tersebut.

Canberra dan Wellington berupaya menyeimbangkan perdagangan dengan kekhawatiran keamanan regional atas ambisi China di Kepulauan Pasifik dan isu-isu termasuk hak asasi manusia di Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Editor: Herlina Kartika Dewi