China akan gunakan obat radang sendi Roche untuk pasien virus corona yang parah



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Otoritas kesehatan China mengatakan pada hari Rabu, negaranya akan menggunakan obat radang sendi Roche Holding AG untuk mengobati beberapa pasien coronavirus dalam kondisi parah. Saat ini, China memang tengah berusaha untuk membangun rejimen pengobatan untuk membantu pemulihan mereka yang terinfeksi.

Melansir Reuters, menurut Komisi Kesehatan Nasional China dalam pedoman pengobatannya yang dipublikasikan secara online versi terbaru, obat Tocilizumab, yang dijual oleh raksasa farmasi Swiss dengan nama dagang Actemra, dapat diresepkan untuk pasien virus corona yang menunjukkan sejumlah indikasi, seperti kerusakan paru-paru serius serta peningkatan kadar protein yang disebut Interleukin 6, yang dapat mengindikasikan peradangan atau penyakit imunologis.

Menurut Roche, Actemra dapat membantu mengatasi peradangan yang terkait dengan Interleukin 6.


Baca Juga: Bea Cukai: Sejak 10 Februari, tak ada warga China yang ke Indonesia lewat jalur udara

Namun belum ada bukti uji klinis bahwa obat tersebut akan efektif pada pasien virus corona. Actemra juga belum menerima persetujuan dari Administrasi Produk Medis Nasional China untuk dijual dan digunakan sebagai obat infeksi virus corona.

Menurut catatan yang ditunjukkan pada basis data pendaftaran uji klinis China, peneliti Negeri Panda itu baru-baru ini mendaftarkan uji coba klinis 3 bulan untuk Actemra yang akan melibatkan 188 pasien virus corona dan berlangsung dari 10 Februari hingga 10 Mei.

Baca Juga: Pasca ke Italia, penumpang terinfeksi corona terbang dari Singapura ke Selandia Baru

Roche tidak segera membalas telepon dari Reuters. Perusahaan itu mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menyumbangkan Actemra senilai 14 juta yuan (US$ 2,02 juta) selama Februari.

Reuters memberitakan, produsen obat di China telah berlomba-lomba untuk mengembangkan alternatif perawatan Roche. Bio-Thera Solutions Ltd akan segera mengajukan izin obat baru untuk biosimilar Actemra pada tahun 2021. Sementara, Zhejiang Hisun Pharmaceutical Co Ltd sudah menerima persetujuan pada tahun 2016 untuk melakukan uji klinis untuk kandidat obat jenis Tocilizumab.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie